5 Fakta Dandhy Laksono, Dalang di Balik Film Dirty Vote dan Sexy Killers

Dandhy Laksono bersama Ibunya.
Sumber :
  • Instagram @dandhy_laksono

JabarDandhy Laksono adalah seorang jurnalis, aktivis, dan sutradara film dokumenter yang dikenal karena karyanya yang mengkritik berbagai isu sosial, politik, dan lingkungan di Indonesia.

Dandhy Laksono telah menyutradarai beberapa film dokumenter yang menyoroti praktik-praktik korupsi, kecurangan, dan penyalahgunaan kekuasaan oleh para elit politik dan bisnis di negeri ini.

Beberapa filmnya yang terkenal adalah Dirty Vote, Sexy Killers, Jakarta Unfair, dan Ketujuh. Berikut adalah lima fakta menarik tentang Dandhy Laksono dan karyanya yang dirangkum VIVA Jabar:

Dirty Vote

Photo :
  • Istimewa

1. Dandhy Laksono adalah lulusan Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran. Ia pernah mengikuti program magang jurnalis di Ohio University dan British Council. Ia juga pernah bekerja sebagai jurnalis di berbagai media cetak, radio, online, dan televisi.

2. Dandhy Laksono mendirikan WatchDoc, sebuah rumah produksi audio visual yang berfokus pada film dokumenter, bersama Andhy Panca Kurniawan pada tahun 2011.

WatchDoc telah memproduksi lebih dari 100 episode dokumenter dan 500 feature televisi yang memenangkan berbagai penghargaan. WatchDoc juga menjadi penerima Ramon Magsaysay Award 2021 untuk kategori Emergent Leadership in Organisation.

Dandhy Laksono bersama Ibunya.

Photo :
  • Instagram @dandhy_laksono

3. Dandhy Laksono menyutradarai Dirty Vote, sebuah film dokumenter yang mengungkap dugaan kecurangan pemilu 2024 yang terstruktur, sistematis, dan masif.

Film ini menampilkan tiga ahli hukum tata negara, yaitu Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari, yang mengurai berbagai pelanggaran hukum dan potensi kecurangan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

Film ini dirilis pada 11 Februari 2024, tiga hari sebelum pemilu, dan menjadi viral di media sosial.

Zainal Arifin Mochtar Pakar Hukum Tata Negara

Photo :
  • Tangkap layar

4. Dandhy Laksono juga menyutradarai Sexy Killers, sebuah film dokumenter yang membongkar keterlibatan para pemilik saham perusahaan tambang batu bara dan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dalam pemilu 2019.

Film ini menunjukkan bagaimana industri batu bara merusak lingkungan, mengancam kesehatan, dan mempengaruhi pilihan politik rakyat. Film ini juga dirilis pada masa tenang pemilu 2019 dan ditonton lebih dari 20 juta kali.

5. Dandhy Laksono sering mengangkat tema-tema lingkungan dalam film-filmnya, seperti Pulau Plastik, yang menggambarkan dampak sampah plastik di laut Indonesia, dan Ketujuh, yang menceritakan tentang tujuh kepulauan di Indonesia yang terancam hilang akibat perubahan iklim.

Ia juga sering mengkritik kebijakan pemerintah yang dinilai tidak pro-rakyat dan tidak pro-lingkungan, seperti penggusuran warga, reklamasi pantai, dan pembangunan infrastruktur.