Film Nona Manis Sayange Usung Adat Budaya di Labuan Bajo

Film Nona Manis Sayange
Sumber :
  • Instagram/@nonamanissayange

VIVA Jabar – Labuan Bajo kini menjadi tempat wisata yang tidak hanya dikenal oleh masyarakat Indonesia, tetapi juga mancanegara. Namun meski begitu, tidak banyak orang yang mengetahui budaya di Labuan Bajo.

Terinspirasi dari hal tersebut, rumah produksi Putaar Film menggarap film drama komedi berjudul Nona Manis Sayange. Film ini menyuguhkan kisah cinta dengan latar belakang adat dan budaya di pulau Nusa Tenggara Timur, khususnya Labuan Bajo.

Film Nona Manis Sayange mengedepankan persoalan mahar uang (belis) yang masih berlanjut hingga saat ini. 

Permasalahan masyarakat di Labuan Bajo terkait isu belis menjadi populer di wilayah Labuan Bajo khususnya, dan masyarakat NTT secara keseluruhan. 

Mereka tidak dapat menikah menurut adat, mereka menikah menurut agama dan negara melalui pencatatan sipil. Karena untuk pernikahan adat biasanya harus berutang belis/mahar.

Produser Eksekutif Putaar Film, DR Ngadiman mengaku merasa terpanggil untuk memperkenalkan adat dan budaya Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, karena belum banyak orang yang mengetahuinya.

"Latar belakang kami membuat film ini adalah untuk memperkenalkan adat dan budaya NTT khususnya Labuan Bajo yang mana keindahannya sangat mempesona dan lagi menjadi perhatian banyak turis baik dari dalam maupun luar negeri" ujar DR Ngadiman.