Pemerintah Dorong Adopsi Kecerdasan Buatan untuk Percepat Transformasi Industri Indonesia
VIVAJabar – Kementerian Perindustrian Indonesia terus mendorong adopsi teknologi kecerdasan buatan (AI) di sektor industri, guna meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan daya saing global.
Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, dalam acara AI For Indonesia 2024, menyatakan bahwa AI menawarkan potensi besar bagi industri Tanah Air, baik dalam hal inovasi, pelayanan, maupun peningkatan rantai pasok.
Peluang Baru bagi Industri Indonesia dengan AI
Faisol Riza menjelaskan bahwa kecerdasan buatan dapat membawa perubahan signifikan pada sektor industri, termasuk dalam manajemen rantai pasok yang lebih efisien.
Teknologi ini memungkinkan prediksi kebutuhan inventaris yang lebih akurat, optimasi logistik, hingga peningkatan produksi massal. Selain itu, AI juga membantu meningkatkan analitik secara real-time, yang mendukung keputusan yang lebih cepat dan tepat dalam operasional industri.
Menurut Faisol, AI sudah terbukti membawa dampak positif dalam sektor otomotif, mulai dari proses produksi hingga pengembangan produk.
Pemerintah, lanjutnya, sedang mempersiapkan regulasi yang mendukung adopsi AI di sektor industri, termasuk pemberian insentif untuk mendorong perkembangan teknologi ini lebih lanjut.
AI: Kunci untuk Meningkatkan Produktivitas Global
Berdasarkan riset Zebra Technologies Corporation, perusahaan-perusahaan di dunia semakin bergantung pada AI untuk meningkatkan produktivitas.
Di tingkat global, 61% perusahaan manufaktur memperkirakan AI akan mendorong pertumbuhan bisnis mereka pada tahun 2029, sebuah kenaikan signifikan dibandingkan 41% pada 2024. Di kawasan Asia Pasifik, angka ini bahkan lebih tinggi, mencapai 68%, naik dari 46% pada 2024.
Mendorong Industri 4.0 dan Keberlanjutan Bisnis
Faisol juga menekankan pentingnya AI dalam mendorong perkembangan industri 4.0 di Indonesia.
AI, menurutnya, akan menjadi kunci bagi peru Kementerian Perindustrian Indonesia terus mendorong adopsi teknologi kecerdasan buatan (AI) di sektor industri, guna meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan daya saing global.
Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, dalam acara AI For Indonesia 2024, menyatakan bahwa AI menawarkan potensi besar bagi industri Tanah Air, baik dalam hal inovasi, pelayanan, maupun peningkatan rantai pasok.
Kebijakan Insentif dan Dukungan Pemerintah
Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Perindustrian, juga sedang menyiapkan kebijakan insentif untuk mendorong perkembangan industri, termasuk yang berbasis kecerdasan buatan.
Faisol menambahkan bahwa saat ini pembahasan mengenai kontribusi AI terhadap industri secara keseluruhan tengah berlangsung.
Dengan adanya kebijakan yang mendukung, diharapkan adopsi teknologi ini dapat semakin meluas, mendukung terciptanya ekosistem industri yang lebih inovatif dan berkelanjutan.