Kalah Strategi! Rusia Serang ke Hutan, Ukraina Babak Belur dan Tarik Mundur Pasukan

Konflik Rusia vs Ukraina, AFU
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

VIVA Jabar - Militer Ukraina terpaksa mundur dan menarik balik pasukan dari wilayah Desa Rabotino (Robotyne), Zaporizhzhia. Desa Rabotino sebelumnya berhasil dikuasai Tentara Rusia, namun AFU tak berhasil merebut kembali wilayah dan gagal mengepung tentara Rusia. Ukraina tarik undur pasukan pada Kamis (31/8/2023) lalu.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah Zaporizhzhia, Vladimir Rogov, melaporkan bahwa militer Ukraina mengarahkan pasukan cadangannya ke daerah Orekhovsky. 

Selain itu, unit Angkatan Bersenjata Ukraina (ZSU) juga dipusatkan di desa Verbovoye (Verbove) yang berjarak 18,5 kilometer dari basis militer Rusia yang menduduki Rabotino.

Siasat itu dilancarkan militer Ukraina, untuk mencoba menghancurkan pasukan Rusia di garis depan, dan berujung pada pengepungan Robotyne.

Akan tetapi, rencana itu berantakan setelah unit militer Rusia justru berhasil memukul mundur pasukan Ukraina melalui jalur hutan.

Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari Kantor Berita Rusia, RIA Novosti, serangan militer Rusia dengan terpaksa membuat pasukan Ukraina angkat kaki menjauhi Verbove. 

Konflik Rusia vs Ukraina, AFU

Photo :
  • Screenshot berita VivaNews

"Musuh memindahkan bala bantuan ke arah Orekhovsky dan memusatkan pasukannya di daerah desa Verbovoye untuk meratakan garis depan dan mengepung Rabotino. Namun rencana musuh digagalkan," ujar Rogov. 

"Tentara Rusia menyerang tempat berkumpulnya pasukan Ukraina di hutan, dan berhasil menghalau serangan utama musuh sehingga menjauh dari Verbovoy. Pertempuran sengit terus berlanjut di Rabotino," katanya.

Rabotino menjadi titik terpanas dalam beberapa pekan terakhir, tak hanya khusus pada pertempuran di wilayah Zaporizhzhia, tetapi juga secara umum di seluruh zona Operasi Militer Khusus (NVO) Angkatan Bersenjata Federasi Rusia. 

Konflik Rusia vs Ukraina, AFU

Photo :
  • Screenshot berita VivaNews

Angkatan Bersenjata Ukraina telah melakukan penembakan artileri selama lebih dari dua bulan dan mencoba menyerbu Rabotino. 

Akibatnya, kondisi desa ini sangat porak-poranda. Bahkan menurut Rogov, tidak ada satu pun rumah warga sipil utuh yang tersisa di desa tersebut.