Kaki Buntung dan 2 Kali Nyaris Mati, Kolonel Rustam Saifullin Pantang Nyerah
- Screenshot berita VivaNews
VIVA Jabar - Nama Kolonel Rustam Saifullin tengah menyeruak, pasca keberhasilan unit militer Rusia menghancurkan lusinan tank Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU).
Saifullin membongkar fakta bagaimana pasukan Rusia mengubah tank-tank tempur Ukraina kiriman negara-negara Barat, menjadi besi rongsokan di medan perang.
Yang mengejutkan, Wakil Komandan Sekolah Tinggi Teknik Militer Tyumen ini menyebut jika tentara Rusia hanya menggunakan taktik kuno untuk melibas kendaraan lapis baja militer Ukraina.
VIVA Militer melaporkan dalam berita Selasa 5 September 2023, Saifullin menjelaskan cara menghancurkan Tank Tempur Utama (MBT) Leopard 2 buatan Jerman, Kendaraan Tempur Bradley (BFV) kiriman Amerika Serikat (AS) dan tank ringan AMX-100RC produksi Prancis.
"Bagi Angkatan Bersenjata Ukraina yang dibekali peralatan dari negara-negara NATO, salah satu masalah besarnya adalah ladang ranjau. Mereka tidak dapat mengatasinya dan mengalami kerugian yang sangat besar," ujar Saifullin.
"Selain ladang ranjau anti-tank dan anti-personil, ada juga penghalang teknis yang bersifat non-ledakan. Metode kuno (yang digunakan sejak Perang Patriotik yang sangat efektif," katanya dikutip VIVA Militer dari RIA Novosti.
Siasat jitu Saifullin ini lah yang mencuatkan namanya, atas keberhasilannya menghabisi tank dan tentara Ukraina yang mengawakinya.
Ternyata Saifullin bukan sosok sembarangan. Ia tercatat pernah menjadi Komandan Resimen Teknisi Pencari Ranjau ke-40 Pasukan Gabungan ke-41 Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF).
Selama masa jabatannya itu, Saifullin sempat dua kali nyaris tewas akibat terkena tembakan saat memimpin pasukan dalam Operasi Militer Khusus (NVO) di Ukraina pada Juni 2023.
Saat itu, Saifullin memimpin pasukan menyisir ranjau militer Ukraina kota Siversk, Republik Rakyat Donetsk, di bawah tembakan pasukan musuh.
Meski terluka parah di bagian kaki kiri dan kanan, Saifullin berhasil menyelesaikan misi yang diberikan kepadanya.
Akibatnya, Saifullin harus dilarikan ke Rumah Sakit Militer Pusat Burdenko, Moskow, pada Juni 2023 lalu.
Meski tergolek lemah, Saifullin menegaskan bahwa lukanya bukan alasan untuk menghentikan misinya di medan perang.
"Luka tidak bisa mengganggu penyelesaian misi tempur, jadi kami bersumpah dan ini bukan omong kosong," ucap Saifullin dilansir VIVA Militer dari Tatar-Inform.
Keberanian Saifullin membuatnya diganjar penghargaan Bintang Emas Pahlawan Rusia oleh Presiden Vladimir Putin, yang diberikan langsung oleh Menteri Pertahanan Rusia, Jenderal Sergey Shoigu.
Tak hanya itu, pangkatnya dinaikkan menjadi Kolonel dan diberikan jabatan baru sebagai Wakil Komandan Sekolah Tinggi Komando Teknik Militer Tyumen.