KTT ASEAN ke-43, Jokowi Sebut Kesatuan dan Sentralitas Menjadi Kunci Utama ASEAN

Presiden Jokowi Beri Sambutan di KTT ke-45 EU (Belgia), 2022
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

VIVA Jabar - Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) menyebut kesatuan dan sentralitas menjadi kunci utama ASEAN untuk menghadapi tantangan dunia sekarang ini.

"Para pemimpin ASEAN yang saya hormati, semua dari kita menyadari besarnya tantangan dunia saat ini di mana kunci utama untuk menghadapinya adalah kesatuan dan sentralitas ASEAN," kata Presiden Jokowi dalam sambutannya pada Sesi Pleno KTT ke-43 ASEAN, di JCC, Jakarta, Selasa (5/9/2023) lalu.

Jokowi menekankan, bahwa ASEAN harus menjadi epicentrum of growth. Karenanya, ASEAN harus mampu bekerja lebih keras, lebih kompak, lebih berani, dan lebih gesit.

"Selain itu, ASEAN juga butuh strategi taktis jangka panjang dan relevan sesuai harapan rakyat, yang tidak hanya untuk lima tahun ke depan, tapi 20 tahun ke depan sampai 2045. Dan saya mengapresiasi dukungan negara anggota ASEAN dalam pembahasan ASEAN concord ke-4," kata Prasiden Jokowi.

ASEAN, Jokowi mendorong, sebagai bagian dari kawasan Indopasifik juga harus terus konsisten bekerja keras, baik menggunakan pendekatan inklusif, melalui kerja sama secretariat ASEAN dengan secretariat Pacific Island Forum (PIF) dan Indian Ocean Rim Association (IORA), maupun pendekatan ekonomi dan pembangunan melalui ASEAN Indopasific Forum. 

Presiden Jokowi Sampaikan RUU Anggaran Pendapatan & APBN 2024

Photo :
  • Screenshot berita VivaNews

"Sehingga ASEAN bisa berdampak bagi rakyatnya dan juga bagi dunia," ujarnya.

Selain itu, lanjut Jokowi, ASEAN sebagai kapal besar memiliki tanggung jawab yang besar pula pada ratusan jiwa rakyat yang berlayar bersama di dalamnya. Karena itu, para pemimpin ASEAN harus terus melaju dan mampu untuk berlayar. 

KTT ASEAN ke-43, Presiden Jokowi Hadiri HUT ke-56 ASEAN

Photo :
  • Screenshot berita VivaNews

"Walaupun harus berlayar di tengah badai, kita sebagai para pemimpin ASEAN harus memastikan bahwa kapal ini mampu terus melaju, mampu terus berlayar, dan kita harus menjadi nakhoda di kapal kita sendiri untuk mewujudkan perdamaian, mewujudkan stabilitas, mewujudkan kemakmuran bersama," demikian Jokowi