Body Battery Karya Teknologi Pemantau Energi dalam Tubuh Sepanjang Hari

Ilustrasi Depresi / Stress
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

VIVA Jabar - Ragam manfaat didapatkan melalui aktivitas olahraga. Sehingga olahraga memang dipandang penting. Tak hanya berguna bagi kesehatan fisik, olahraga juga berdampak positif bagi suasana hati dan mentalitas. Termasuk salah satunya ialah meningkatkan energi dalam tubuh.

Untuk itu, Garmin mengembangkan Body Battery, teknologi pemantauan energi dalam tubuh sepanjang waktu melalui perangkat smartwatch atau jam tangan pintar.

Fitur ini bekerja dengan terus menganalisis kombinasi detak jantung, variabilitas detak jantung (HRV), dan data pergerakan selama pengguna memakai perangkat.

Body Battery menggunakan informasi ini untuk memberikan perkiraan secara real-time mengenai berapa banyak energi yang tersedia dalam tubuh.

Fitur ini tersedia hampir di semua perangkat Garmin, termasuk Venu Sq 2, Venu 2S, Venu 2 Plus, Lily Classic, Instinct 2S, dan Instinct 2.

Menurut Direktur Garmin untuk Asia Tenggara Sky Chen, tingkat energi dalam tubuh setiap orang selalu berfluktuasi sepanjang hari.

Kondisi tersebut disebabkan oleh banyak hal, seperti padatnya aktivitas, tingkat stres, hingga kualitas tidur.

"Body Battery dirancang untuk membantu pengguna memahami tingkat energi dengan lebih baik. Jadi pengguna bisa membuat keputusan tepat mengenai kapan harus berolahraga, bersantai, atau bahkan istirahat penuh," kata dia, dalam siaran pers, Senin (11/9/2023) lalu.

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO merekomendasikan orang dewasa melakukan aktivitas aerobik sedang minimal 150 menit dalam satu minggu atau rata-rata 30 menit setiap hari untuk mengurangi stres.

Ilustrasi Gangguan, Stres

Photo :
  • Screenshot berita VivaNews

Menurut WHO, masyarakat bisa mulai dengan olahraga ringan seperti berjalan, jogging, berenang, juga latihan ringan di rumah menggunakan bantuan barbel atau sofa.

Saat sedang stres, tubuh biasanya akan menunjukkan tanda-tanda, seperti mudah marah, berkeringat berlebihan atau panik.

"Meski terkadang, ada kondisi dimana tubuh tidak memunculkan tanda-tanda tengah mengalami stres. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana cara mengelola stres yang baik dan benar," jelas dia.