Pengguna Was-was, WhatsApp Diduga Ingkar Janji Soal Monetisasi Data

Ilustrasi Aplikasi Sosmed, CEO WhatsApp (Will Cathcart)
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

VIVA Jabar - Sejumlah pertanyaan muncul ketika platform sosial media (sosmed) WhatsApp resmi bergabung dengan perusahaan Meta (Facebook). Diantara pertanyaan itu ialah apakah WA akan disusupi iklan sebagaimana di Facebook dan Instagram?

Sejak WA bergabung pada 2014 lalu, para pengguna cemas dan mengkhawatirkan dengan agresifitas Facebook dan Instagram tentang penyusupan iklan. Karena, bagaimanapun data pengguna akan dimonetisasi oleh 2 perusahaan meta tersebut.

Bahkan ketika WhatsApp dan Facebook menyelesaikan kesepakatan, manajemen kedua perusahaan dengan tegas mengatakan bahwa WhatsApp tidak akan pernah menampilkan iklan dan data obrolan pengguna yang digunakan untuk pelacakan dan monetisasi. 

Akan tetapi, belakangan beredar info bahwa komitmen itu mulai pudar. Kini sebuah laporan sebagaimana ditulis dalam Situs Indian Today disebutkan bahwa hampir satu dekade setelah akuisisi, hal ini mungkin akan berubah.

Bahkan belum lama ini, Financial Times mengutip diskusi tim WhatsApp dan Meta, bahwa telah ada pembicaraan untuk memonetisasi obrolan WhatsApp dengan menampilkan iklan di dalamnya.

Mengingat sifat laporan yang eksplosif, dimana jika itu benar, berarti Facebook dan WhatsApp mengingkari janji yang mereka buat sebelumnya kepada pengguna. Tapi WhatsApp dengan cepat membantahnya.