Tingkatkan Ketahanan Kesehatan Nasional, Bio Farma dan Cyclotek Kolaborasi Produksi Radiofarmaka
- Istimewa
VIVA Jabar – Bio Farma Group teken perjanjian kerjasama dengan Cyclotek untuk kembangkan produk radiofarmaka (diagnostik tracers dan terapi radionuclide) di Novotel, Jakarta pada 6 Desember 2023. Perjanjian kerjasama tersebut ditandatangani oleh Direktur Pengembangan Usaha Bio Farma, Yuliana Indriati dan Director Cyclotek International Asia Pacific (APAC), Jonathan Evans.
Penandatanganan tersebut disaksikan langsung oleh Tim Asisten Deputi Industri Kesehatan Kementerian BUMN, Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan sekaligus Plt Kepala Badan POM, Dr. Dra. Lucia Rizka Andalucia, Direktur Inspeksi Fasilitas Radiasi dan Zat Radioaktif selaku Plh Deputi Bidang Perizinan dan Regulasi Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN), Asep Saefulloh Hermawan, S.Si, MT , Direktur Utama PT Pertamina Bina Media IHC, drg. Mira Dyah Wahyuni, Jajaran direksi Bio Farma Group, dan Presiden Direktur GE Healthcare Indonesia, Putty Kartika.
Plt Kepala Badan POM, Lucia Rizka Andalucia mengungkapkan terima kasih atas kolaborasi yang terjadi antara Cyclotek dan Bio Farma untuk membangun fasilitas produksi produk radiofarmaka di Indonesia.
“Saya mengucapkan terima kasih atas kolaborasi yang terjadi antara Cyclotek dengan salah satu perusahaan farmasi di Indonesia yaitu Bio Farma untuk membangun fasilitas produksi produk radiofarmaka di Indonesia nantinya,” ungkap Rizka.
Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya mengatakan jika kerja sama ini bertujuan untuk mengembangkan produk radiofarmaka demi meningkatkan ketahanan kesehatan khususnya dalam hal diagnosis dan pengobatan kanker di Indonesia.
“Bio Farma merupakan Holding BUMN Farmasi di Indonesia, kita memproduksi produk life science dengan kualitas yang sangat baik. Sekarang Bio Farma akan membangun fasilitas produksi produk radiofarmaka untuk meningkatkan fasilitas kesehatan khususnya diagnosis dan pengobatan kanker di Indonesia dengan produk radiofarmaka yang direncanakan tersedia pada pertengahan tahun 2024. Saya mengucapkan terima kasih kepada Cyclotek, BAPETEN, Kementerian Kesehatan, dan Badan POM dalam mendukung kolaborasi ini,” ucap Shadiq.
Director Cyclotek International Asian Pacific (APAC), Jonathan Evans mengungkapkan dirinya berterima kasih telah diberikan kepercayaan untuk berkolaborasi mambangun fasilitas radiofarmaka di Indonesia.
“Ini merupakan perjalanan yang panjang untuk berkolaborasi antara Cyclotek dan Bio Farma, saya mengucapkan terima kasih telah diberikan kepercayaan untuk bersama-sama dengan Bio Farma membangun fasilitas radiofarmaka di Indonesia, merupakan sebuah kehormatan bagi kami untuk terlibat dalam perjalanan ini” ungkap Jonathan.
Cyclotek didirikan pada tahun 2001, menjadi pemasok Radiofarmasi PET (pelacak) yang efisien dan dapat diandalkan untuk pasar Australia dan Selandia Baru. Cyclotek mengoperasikan dua siklotron di fasilitas utamanya di Bundoora, Victoria, Australia. Cyclotron GE PETtrace pertama milik Cyclotek dipasang pada tahun 2002 dan telah menjadi andalan produksi komersial FDG untuk Penyedia Layanan Klinis PET di Australia dan Selandia Baru. Cyclotron kedua dipasang pada tahun 2006, untuk menyediakan kapasitas tambahan untuk produksi, redundansi, dan R&D. Sejalan dengan pertumbuhan pasar Selandia Baru, sebuah fasilitas didirikan di Wellington, Selandia Baru, dengan mitra usaha patungan, Pacific Radiology Group, dan telah beroperasi sejak tahun 2010.