Program Literasi Digital Segmen Pendidikan Jabar 2024
- Istimewa
Empat pilar dalam literasi digital juga dibahas tuntas dalam kegiatan ini, diantaranya adalah digital skill, digital culture, digital safety dan digital ethic. Ada tiga pembicara yang memaparkan materi literasi digital, diantaranya adalah Virna Lim selaku Ketua Umum Sobat Cyber Indonesia.
Ia menyebutkan bahwa 221 juta penduduk Indonesia terkoneksi dengan internet, dan lebih dari 90% nya adalah para millenial, oleh karena itu masa depan bangsa Indonesia terhadap modernisasi pendidikan ada ditangan para pemuda.
“Kehadiran teknologi internet turut membuat implementasi sistem pendidikan menjadi lebih mudah dan praktis, ini terlihat dari berkembangnya metode cyber teaching alias pembelajaran secara virtual yang banyak memanfaatkan internet,” ungkapnya.
Selain itu, digital safety dalam kegiatan ini disinggung juga oleh Aribowo Sasmito selaku Co-Founder dan Fast Check specialist MAFINDO, ia mengatakan bahwa muncul fenomena baru yakni “lebih baik ketinggalan dompet daripada ketinggalan smartphone” fenomena itu membuktikan bahwa kehadiran smartphone sangat penting bagi masyarakat.
Akan tetapi masih sedikit sekali pengguna smartphone yang aware terhadap keamanan digital. “Kita tau bahwa kejahatan digital yang banyak viral terjadi karena kebobolan data, oleh karena itu privasi digital perlu digaungkan untuk menjaga keamanan diri dalam menghadapi digitalisasi”. Ungkapnya.
Aribowo juga mengatakan bahwa sebuah “kata sandi” harus dibuat dengan keamanan ketat, menggantinya secara berkala dan tidak untuk disebarkan kepada banyak orang.
Fitur-fitur baru seperti pengenalan wajah dan sidik jari juga bisa digunakan untuk memberikan keamanan ekstra. “Selain itu hindari satu kata kunci untuk semua agar jika satu terbobol, sosial media lainnya tidak ikut terbobol juga” lanjutnya.