Spesifikasi Earphone yang Harus Kamu Pahami Sebelum Membelinya

Earphone
Sumber :
  • Freepik.com

VIVAJabar – Salah satu aksesoris gadget yang banyak disukai anak muda zaman sekarang adalah earphone. Alat untuk mendengarkan ini sangat fungsional dan bisa dipakai dalam banyak situasi, misalnya dalam perjalanan atau untuk keperluan bekerja.

Untuk itu, memilih earphone yang tepat bisa jadi tantangan tersendiri. Apalagi saat ini ada banyak pilihan yang tersedia di pasaran. Agar tidak salah pilih, penting untuk memahami spesifikasi yang harus diperhatikan. Berikut ini adalah beberapa spesifikasi kunci yang perlu kamu ketahui sebelum membeli earphone.

1. Driver

Pertama, kamu harus memahami driver pada earphone. Driver adalah komponen yang menghasilkan suara di dalam earphone. Driver biasanya diukur dalam milimeter (mm). Secara umum, semakin besar driver, semakin baik kualitas suara yang dihasilkan, terutama dalam hal bass. Namun, ukuran bukan segalanya. Kamu juga harus memperhatikan kualitas bahan dan desain driver, karena hal ini mempengaruhi performa.

2. Frequency Response

Selanjutnya, perhatikanlah frequency response pada earphone. Frequency response mengacu pada rentang frekuensi yang dapat dihasilkan oleh earphone. Biasanya ini diukur dalam Hertz (Hz). Sementara itu rentang standar untuk earphone adalah 20 Hz hingga 20 kHz, yang merupakan rentang pendengaran manusia. Semakin lebar rentangnya, semakin kaya suara yang dihasilkan, dengan catatan kualitas produksi juga harus baik.

3. Impedance

Selanjutnya, pahami juga impedance pada earphone. Impedance diukur dalam Ohm (Ω). Fungsinya adalah untuk menunjukkan seberapa banyak perlawanan earphone terhadap aliran listrik dari sumber suara. Impedance yang lebih rendah (biasanya di bawah 32Ω) cocok untuk perangkat mobile seperti smartphone, karena membutuhkan daya lebih sedikit. Sedangkan impedance yang lebih tinggi biasanya memerlukan amplifier tambahan untuk menghasilkan suara yang optimal.

4. Sensitivity

Kemudian kamu juga harus memahami sensitivity pada earphone. Sensitivity menunjukkan seberapa efisien earphone mengubah sinyal listrik menjadi suara. Biasanya sensitivity diukur dalam desibel (dB). Sensitivity yang lebih tinggi berarti earphone dapat menghasilkan suara yang lebih keras dengan daya yang lebih rendah. Namun, terlalu tinggi juga bisa menyebabkan distorsi.

5. Noise Isolation vs. Noise Cancelling

Kelima, kamu harus memahami noise isolation vs noise cancelling. Perbedaannya antara lain:

Noise Isolation: Menggunakan desain fisik untuk menghalangi suara dari luar masuk ke telinga. Biasanya earphone jenis in-ear lebih baik dalam hal isolasi suara karena desainnya yang masuk ke dalam telinga.

Noise Cancelling: Menggunakan teknologi elektronik untuk menetralkan suara bising dari lingkungan sekitar. Ini biasanya lebih efektif tetapi juga lebih mahal dan memerlukan daya tambahan.

6. Wired vs. Wireless

Selanjutnya, kamu juga harus bisa memahami wired dan wireless untuk tahu kebutuhan kamu. Ini adalah perbedaannya:

Wired: Earphone dengan kabel biasanya lebih murah dan menawarkan kualitas suara yang lebih stabil tanpa gangguan sinyal.

Wireless: Menggunakan Bluetooth untuk konektivitas. Lebih praktis dan bebas dari kabel, tetapi kualitas suara bisa terpengaruh oleh kualitas sinyal Bluetooth dan baterai.

7. Battery Life (untuk Wireless)

Kemudian, yang tidak kalah penting, untuk earphone wireless, umur baterai adalah faktor penting. Biasanya diukur dalam jam, semakin lama umur baterainya, semakin baik. Pastikan juga earphone dilengkapi dengan fitur fast charging untuk kenyamanan lebih.

8. Comfort and Fit

Terakhir, pahami juga faktor kenyamanan yang tidak kalah penting. Pilihlah  earphone yang dilengkapi dengan berbagai ukuran eartips agar sesuai dengan bentuk dan ukuran telinga kamu. Earhook atau desain khusus lainnya juga bisa membantu memastikan earphone tetap di tempatnya saat kamu bergerak.