Kaget! Ternyata Gen Z Lebih Suka TikTok Daripada Google, Ini Alasannya

Ilustrasi Aplikasi Sosmed, TikTok
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

Jabar, VIVA Perilaku mencari informasi masyarakat kini mengalami perubahan yang signifikan. Jika sebelumnya mesin pencari seperti Google menjadi rujukan utama, kini generasi muda sangat berbeda. 

Khususnya Gen Z, l mereka ebih memilih beralih ke platform media sosial seperti TikTok dan Instagram. 

Mereka menganggap media sosial sebagai sumber informasi yang lebih relevan dan menarik karena menyajikan konten yang lebih visual, cepat, dan seringkali bersifat personal. 

Pergeseran ini menunjukkan bahwa cara kita mengonsumsi informasi di era digital telah berevolusi, di mana media sosial semakin mendominasi.

Alasan Gen Z Beralih ke Media Sosial

Live Tiktok

Photo :
  • -

 

Alasan di balik pergeseran preferensi generasi muda dalam mencari informasi sangatlah menarik. Mereka lebih memilih media sosial karena beberapa faktor, antara lain:

1. Pertama, mereka lebih menyukai konten yang disajikan secara visual dan ringkas. Video-video pendek di TikTok, misalnya, mampu menyampaikan informasi dengan cepat dan menarik, tanpa perlu membaca teks yang panjang. 

2. Selain itu, mereka cenderung lebih percaya pada rekomendasi dari orang-orang yang mereka kenal atau ikuti di media sosial. Ulasan produk, tutorial, atau rekomendasi tempat makan yang disajikan dalam bentuk video terasa lebih nyata dan autentik.  

3. Terakhir, Gen Z menginginkan informasi yang instan. Mereka tidak punya banyak waktu untuk membaca artikel panjang. Dengan media sosial, mereka bisa mendapatkan informasi yang mereka butuhkan hanya dalam hitungan detik, baik itu rekomendasi produk atau tempat makan.

Peran Media Sosial dalam Mengubah Pola Konsumsi Informasi

Live Tiktok

Photo :
  • -
Perkembangan media sosial, terutama TikTok dan Instagram, telah mengubah lanskap konsumsi informasi secara signifikan. 

Fitur-fitur seperti video pendek, visual yang menarik, dan fitur belanja langsung telah mengubah cara pengguna berinteraksi dengan merek dan produk. 

Hal ini mendorong para pelaku bisnis untuk mengadopsi strategi pemasaran yang lebih visual dan berbasis data untuk menjangkau audiens yang lebih luas, khususnya generasi Z.