CITO Makin Kokoh, Luncurkan 3 Cabang, Tagline dan Layanan Baru: Cimercel
- Istimewa
Sertifikat dan legalitas yang menjadi standar mutu pelayanan bidang kesehatan CITO memang lengkap, dan tersertifikasi. “Mutu pemeriksaan selalu dijaga dengan sistem kontrol kualitas, baik internal maupun eksternal, nasional dan internasional, secara ketat. Disiplin tinggi, dan konsisten, itu adalah kuncinya,” tutur Dyah yang aktif di Rotary Indonesia District 3420 itu.
Total 70 penghargaan, 38 awards dan 32 sertifikat/akreditasi yang sudah dikantongi CITO selama 10 tahun terakhir. Itu menunjukkan kredibilitas atau kepercayaan perusahaan di bidang laboratorium dan klinik.
Momentum 56 Tahun CITO Lab & Klinik ini menjadi istimewa, sebab perusahaan yang mengawali usahanya di Jl Indraprasta Semarang ini makin mempertegas positioningnya. Tagline “Innovation for Happiness” dirilis menjadi semboyan perusahaan yang customer centric. Tidak hanya mengedepannya produknya, sebagai laboratorium dan klinik, tapi lebih fundamental lagi ke tujuan hidup seluruh umat.
“Gol semua orang adalah hidup bahagia. Hanya orang yang sehat yang bisa menikmati hidup bahagia secara sempurna. Maka kita harus sehat, bergaya hidup sehat, menjaga agar fisik, mental dan social kita sehat, agar bisa menggapai tujuan hidup, bahagia,” ungkap Dyah Anggraeni.
Maka CITO concern untuk menyiapkan fasilitas untuk bisa menjaga kesehatan. “Dan, dengan teknologi laboratorium, kita semakin memahami kondisi terkini dari kesehatan tubuh kita sendiri secara detail. Dengan test lab, kita bisa mengetahui angka, rasio, ambang batas, indicator medik, dll. Kita semakin mengerti, apa yang boleh dan tidak boleh? Apa yang sebaiknya dilakukan dan dihindari untuk memperbaiki kualitas kesehatan. Di sinilah inovasi teknologi CITO menjawab tantangan,” kata Dyah Anggraeni.
“Kami ingin Indonesia Sehat, masyarakat bergaya hidup sehat, agar menghasilkan generasi sehat, yang mampu bersaing di kelas dunia. Karena persaingan ke depan bukan lagi antarkita, tetapi antarpenduduk dunia dari mana saja,” tambah Dirut CITO, dokter Haryadi Ibnu Junaedi.