Air Limbah Radioaktif Jepang Bakal Dibuang ke Samudera Pasifik, Laut Amerika Terusik

Ilustrasi PLTN
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

Sementara itu, National Geographic menuliskan, Jepang mengklaim bahwa air limbah, yang mengandung isotop radioaktif yang disebut tritium dan kemungkinan jejak radioaktif lainnya, akan aman.

Sementara negara-negara tetangga dan para ahli lainnya mengatakan itu menimbulkan ancaman lingkungan yang akan berlangsung selama beberapa generasi, dan dapat mempengaruhi ekosistem sampai ke Amerika Utara.

Diketahui, pada April 2021, pemerintah Jepang mengumumkan rencana untuk membuang air limbah ke Samudra Pasifik. Kemudian pada Januari 2023, Jepang menyatakan bahwa proses pembuangan itu akan dimulai pada musim semi atau panas.

Sebanyak 1,3 juta ton air limbah radioaktif di pabrik Fukushima Daiichi, yang saat ini berada dalam tangki, diperkirakan akan dibuang ke Samudera Pasifik tahun ini.

Menurut Tokyo Electric Power Company (TEPCO), selaku operator PLTN Fukushima Daiichi, terowongan yang strukturnya telah rampung dibangun pada April itu diisi sekitar 6.000 ton air laut.

Rencana pembuangan air limbah radioaktif dari pembangkit nuklir Fukushima yang lumpuh akibat gempa bumi pada 11 Maret 2011 lalu tersebut, mendapat tantangan dari negara lain, seperti China, Korea Selatan, Korea Utara, Taiwan, termasuk badan internasional PBB.

Berdasarkan survei terhadap 1.000 orang bulan lalu oleh lembaga survei Research View, lebih dari 85 persen warga Korea Selatan menentang rencana Jepang untuk membuang air limbah nuklir.