Pentingnya Edukasi Vaksinasi Bagi Anak Usia Dini
- Screenshot berita VivaNews
Dokter Melia menekankan bahwa vaksin memberikan imunitas pada anak sebagai upaya pencegahan penyakit berbahaya.
Vaksinasi secara efektif dapat mengurangi risiko sejumlah penyakit, hingga mencegah kematian dan komplikasi penyakit. Namun, apabila buku data vaksinasi anak hilang ketika anak berusia 5 tahun, atau Ibu ragu anak sudah divaksin atau belum, maka Ibu dapat segera membawa anak untuk divaksin booster. Sebab, tidak ada yang namanya overdosis vaksin.
“Vaksin ini menyelamatkan lebih dari tiga juta orang setiap tahunnya dan itu menurut data WHO (Organisasi Kesehatan Dunia). Salah satunya adalah vaksin pra-sekolah. Ini sangat penting, karena tentu kita ingin yang terbaik untuk anak kita, semua untuk tumbuh kembang, supaya cerdas,” kata Franchise Manager PT Kalventis Sinergi Farma, Dainty Loresia.
"Ternyata salah satu bagian untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak itu dengan pencegahan atau dengan vaksinasi,” lanjutnya.
Dainty memaparkan, Kalventis menyediakan vaksin DPT combo full range, yakni mulai dari vaksin primer, pre-school booster, dan booster adult. Vaksin primer yang dimiliki Kalventis ialah hexavalent, maka cukup satu kali suntikan dapat mencegah enam penyakit berbahaya, yakni Difteri, Tetanus, aPertusis, IPV, Hepatitis B, dan Hib (Haemophilus influenza tipe B).
Dalam hal ini, tidak perlu mencampur-campur vaksinnya atau memberikan berbagai vaksin untuk enam penyakit tersebut untuk anak usia 2—4 bulan dan bulan ke-6.
"Lalu ada vaksin booster untuk usia 18 bulan, jadi untuk memakai yang hexavalent. Setelah itu ada DPT yang booster di usia 5 tahun menggunakan rekomendasi dari IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia). Kandungannya di vaksin Kalventis sesuai, karena D-nya besar, P besar, dan T besar. Jadi dosisnya besar serta ada bonus polio,” kata Dainty.