Begini Kondisi Bumi Jika Ditinggalkan Manusia

Ilustrasi Bumi
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

VIVA Jabar – Jika manusia menghilang begitu saja dari dunia, dan kemudian bisa kembali ke Bumi untuk melihat apa yang terjadi satu tahun kemudian, hal pertama yang akan terasa asing bukanlah mata tetapi telinga.

Dunia menjadi sunyi dan manusia akan menyadari betapa banyak kebisingan yang dibuat populasi mereka. Setelah setahun tanpa manusia, langit akan menjadi lebih biru, udara juga menjadi jernih.

Sementara angin dan hujan akan membersihkan permukaan Bumi dan semua kabut asap hingga debu yang dibuat manusia akan hilang.

Tapi jangan harap akan ada air di keran. Sistem air membutuhkan pemompaan yang konstan. Jika tidak ada orang di suplai air publik untuk mengelola mesin yang memompa air, maka tidak ada air.

Tapi air yang ada di dalam pipa saat semua orang menghilang akan tetap ada di sana saat musim dingin pertama tiba –jadi pada hembusan dingin pertama, udara dingin akan membekukan air di dalam pipa dan meledakkannya.

Listrik juga tidak akan ada. Pembangkit listrik akan berhenti bekerja karena tidak ada yang memantau dan menjaga pasokan bahan bakar. Jadi rumah akan gelap, tanpa lampu, TV, telepon, atau komputer.

Rumah juga menjadi berdebu. Sebenarnya ada debu di udara sepanjang waktu. Tetapi kita tidak menyadarinya karena sistem AC dan pemanas meniupkan udara ke mana-mana, sebagaimana dikutip dari situs IFL Science, Senin, 26 Juni 2023.

Saat bergerak melalui ruangan-ruangan di rumah, manusia juga menyimpan debu. Tapi begitu semua itu berhenti, udara di dalam rumah akan hening dan debu akan mengendap di mana-mana.

Rerumputan di halaman akan tumbuh sampai menjadi begitu panjang dan terkulai sehingga berhenti tumbuh. Gulma baru akan muncul dan akan ada di mana-mana. Banyak tanaman yang belum pernah dilihat sebelumnya akan berakar di halaman.

Setiap kali sebatang pohon menjatuhkan benih, sedikit bibit akan tumbuh. Tidak ada yang akan berada di sana untuk mencabut atau memotongnya.

Di lingkungan, makhluk akan berkeliaran dari tikus, babi tanah, rakun, sigung, rubah, dan berang-berang hingga rusa, coyote, juga beruang.

Tanpa lampu listrik, irama alam akan kembali. Satu-satunya cahaya berasal dari Matahari, Bulan dan bintang-bintang. Makhluk malam akan merasa senang karena langit gelap kembali.

Tapi kebakaran akan sering terjadi. Petir dapat menyambar pohon atau ladang dan membakar semak-semak, atau mengenai rumah dan bangunan. Tanpa orang untuk memadamkannya, api itu akan terus menyala sampai padam sendiri.

Satu dekade kemudian, retakan di dalamnya akan muncul dengan tanaman kecil bergoyang-goyang melewatinya. Ini terjadi karena Bumi terus bergerak. Dengan gerakan ini muncul tekanan yang kemudian menjadi retakan.

Ini akan menyebabkan jalan-jalan retak sehingga terlihat seperti pecahan kaca, bahkan pepohonan akan tumbuh menembusnya. Jembatan dengan kaki logam perlahan akan berkarat. Balok dan baut yang menahan jembatan juga akan berkarat.

Tapi jembatan beton besar, dan jalan raya antarnegara bagian, juga beton akan bertahan selama berabad-abad. Peternakan akan kembali ke alam. Tanaman yang kita makan akan mulai menghilang. Tidak banyak jagung atau kentang atau tomat lagi.

Hewan ternak akan menjadi mangsa empuk bagi beruang, coyote, serigala, dan macan kumbang. Sedangkan hewan peliharaan seperti kucing akan menjadi liar –meskipun banyak yang akan dimangsa oleh hewan lebih besar. Kebanyakan anjing juga tidak akan selamat.