Dinkes Jabar bersama Nakes Bahu-membahu Jamin Kesehatan Para Peserta Cycling De Jabar

Tenaga medis di Cycling De Jabar
Sumber :
  • Istimewa

VIVA JabarCycling De Jabar 2023, acara kolaborasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Harian Kompas dan Bank BJB kembali digelar. Sebanyak 154 peserta menyusuri trek panjang dari Pantai Ciletuh, Kabupaten Sukabumi hingga Alun-alun Paamprokan Kabupaten Pangandaran.

Dalam kegiatan olahraga ini, diperlukan kesiapan medis yang memadai. Oleh karena itu Dinas Kesehatan Jawa Barat bersama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota dan fasilitas pelayanan kesehatan terkait bahu-membahu dalam menjamin kesehatan para pesepeda selama jalannya kegiatan.

Menurut Plt. Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Vini Adiani Dewi, penambahan jumlah peserta pada tahun ini dibandingkan dengan tahun kemarin merupakan salah satu tantangan yang dihadapi di sektor kesehatan.

“Penambahan jumlah peserta mungkin akan memunculkan masalah kesehatan yang lebih banyak. Namun dengan kesiapan, kekompakan dan kolaborasi antara pemprob dan pemerintah kabupaten/ kota, semuanya bisa diselesaikan,” katanya saat diwawancara di Kabupaten Pangandaran, Minggu (9/7/2023).

Ia dan pihaknya menyiapkan persiapan yang lebih matang didukung dengan komitmen yang baik dari semua pihak.

Kebutuhan medis yang mendampingi peserta sepanjang jalur di antaranya 6 unit ambulans dari RSUD, 5 unit dari PSC 119 dan 24 unit yang berasal dari Puskesmas.

“Sejumlah 11 unit ambulans memantau sepanjang dan mendampingi sepanjang perjalanna dari start hingga finish,” tambahnya. 

Menurut Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Tradisional Selvia Kusdwiyanti, pendampingan medis selama jalannya kegiatan berjalan lancar walau masih ada beberapa kendala yang terjadi di lapangan.

“Kesulitan mengatur ambulans karena posisi peserta terakhir terlampau jauh dari barisan, namun masih dapat diatas dengan baik,” katanya.

Berdasarkan keterangannya, keberhasilan dalam mendampingi peserta dapat tercapai melalui dukungan dari setiap Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota, 24 Puskesmas, 5 rumah sakit dan PSC 119 Kabupaten/Kota sepanjang jalur.

Salah satu tenaga kesehatan (nakes) dokter dari RS Siloam Bogor, Novi membagikan pengalamannya menjadi salah satu nakes yang turut mendampingi peserta dari Ciletuh hingga Pangandaran.

“Peserta yang ngalamin masalah biasanya berupa kram dan jatuh, semuanya bisa ditangani dengan baik,” ujarnya.

Menurut Novi, ambulans RS Siloam memiliki peralatan yang lengkap.

“Di dalem ada defibrillator jantung, monitor portable sehingga bisa mendeteksi tanda-tanda vital dan kondisi umum serta minor set untuk menjahit luka yang robek,” katanya.

Baginya, ini merupakan pengalaman baru dan berkesan, salah satunya karena pemandangan yang disuguhkan Jawa Barat bagian selatan yang indah.