Gaya Hidup Slow Living Lagi Ramai Diperbincangkan
- Screenshot berita VivaNews
Slow living adalah perpanjangan dari gerakan Slow Food. Dari sana, merambah ke beberapa sektor kehidupan lainnya seperti kebugaran, berkebun, bahkan interior-interior.
Seperti yang dikatakan LDN, slow living ini tentang mempromosikan gaya hidup yang "bermakna dan lebih sadar akan sekitar", mengurangi impulsif, dan tidak menghabiskan banyak waktu untuk hal-hal yang tidak membuat kita bahagia. Ada juga penekanan untuk menghabiskan lebih sedikit waktu di media sosial.
Slow living ditandai dengan menemukan kepuasan dalam hidup dengan "lebih hadir" bersama orang sekitar, meluangkan waktu untuk kesenangan hidup, dan memperkuat hubungan kita dengan alam melalui kehidupan ramah lingkungan.
Slow living juga mendorong agar kita sedikit mengurangi pengunaan teknologi. Gerakan slow living adalah tentang melawan ekspektasi budaya yang hiruk pikuk: alih-alih melakukan sebanyak dan secepat mungkin, slow living lebih menekankan tentang melakukan sesuatu dengan lebih "sengaja", dan memprioritaskan apa yang memberi nilai di hidup kita.
"Hidup adalah apa yang terjadi di sini, saat ini, dan hanya dengan memperlambatnya kamu dapat menjalaninya sepenuhnya,” kata Carl Honoré, penulis In Praise of Slow dan beberapa buku lain tentang slow living. Nah, bagaimana? Tertarik mencoba?