Karak Mbah Sastro Sempat Diekspor ke Singapura dan Malaysia

Destinasi Kuliner, Karak Bratan Mbah Sastro (Solo)
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

“Mbah Sastro itu udah hidup sekitar setelah kemerdekaan, habis kemerdekaan itu dia mulai membuat (karak bratan) kemudian sampai tahun 1984-1985 itu dia vakum karena meninggal,” kata cucu Mbah Sastro dalam acara Jelajah Gizi 2023 Danone Indonesia dan Citilink Indonesia di Solo pada Senin (14/8/2023) lalu.

“Kevakumannya itu diisi oleh bude saya, dia bawa ke Surabaya tapi tidak berhasil. Kemudian saya yang meneruskannya di sini mulai tahun 1996. Allhamdulillah perjalanannya bagu sekali sampai tahun 2002, tapi mulai 2006 (pendapatan) menurun lagi sampe hari ini,” ungkapnya. 

Destinasi Kuliner, Karak Bratan Mbah Sastro (Solo)

Photo :
  • Screenshot berita VivaNews

Proses pembuatan karak bratan ini sangat sederhana. Bahannya sendiri hanya berupa nasi yang dikukus dengan sejumlah bumbu seperti bawang dan garam.

Semua bahan itu ditumbuh sampai halus dan kemudian diiris tipis-tipis seperti kerupuk.  

Setelah itu, bahan tersebut dijemur sampai benar-benar kering, kemudian baru digoreng sampai mengembang. Maka jadilah karak bratan Mbah Sastro yang gurih dan renyah. Meski dikenal makanan kelas bawah, karak ini rupanya banyak dicari. 

“Saya sudah pernah ekspor ke Singapura, terus yang kedua ke Malaysia. Di sana karak banyak dikonsumsi TKI tapi sekarang malah membuat sendiri di sana karena cara membuatnya gampang dan bahannya juga gampang ditemukan,” lanjutnya.