Pindang Tetel, Khas Tradisional Pekalongan yang Lezat dan Murah Meriah
- Screenshot berita VivaNews
VIVA Jabar - Ketika kamu berkunjung ke Pekalongan, pastikan mencicipi sajian kulinernya. Pindang Tetel adalah salah satu makanan khas yang wajib untuk di coba.
Meskipun bernama 'Pindang', makanan ini bukan berbasis ikan, melainkan daging sapi.
Meski mirip rawon, khas Surabaya, Pindang Tetel menawarkan keunikan rasa, terutama dengan penggunaan kluwek sebagai bumbu.
Kamu bisa menemukan Pindang Tetel di berbagai tempat di Pekalongan, baik di area kabupaten maupun kota.
Saat menyantap Pindang Tetel, kamu akan disuguhkan dengan Kerupuk Pasir, yang oleh masyarakat setempat sering disebut Kerupuk Usek berwarna putih atau merah muda.
Asal Usul Pindang Tetel
Nama 'Pindang Tetel' berasal dari singkatan 'Paling Enak Daging Tetel'. Makanan ini berasal dari Desa Ambokembang, Kecamatan Kedungwuni.
Awalnya hanya menggunakan tetelan daging sapi, namun kini juga dilengkapi dengan potongan daging dan jeroan lainnya Pedagang Pindang Tetel biasanya juga menawarkan camilan lain sebagai pelengkap, seperti Kluban, semacam urap yang bisa dicampur ke dalam Pindang Tetel, atau Bothok, mirip dengan Lodeh Tahu.
Bothok menjadi alternatif bagi mereka yang ingin menghindari daging. Pindang Tetel adalah makanan berkuah yang terbuat dari daging sapi, khususnya bagian sendi atau tetelan yang memiliki tekstur kenyal.
Kuahnya yang berwarna cokelat kemerahan dan beraroma rempah khas, memberikan cita rasa yang gurih dan sedikit pedas.
Lontong menjadi teman Pindang Tetel ini. Rasanya gurih, kental, dan rempahnya sangat kuat sekali. Dijamin nagih ketika sudah mencobanya.
Keunikan Pindang Tetel
Apa yang membuat Pindang Tetel khas dan berbeda dengan masakan daging sapi lainnya? Pertama dari tekstur daging.
Bagian daging tetelan memiliki tekstur yang kenyal dan lembut, memberikan sensasi berbeda saat dinikmati.
Kedua yaitu kuahnya yang kental. Kuah Pindang Tetel biasanya lebih kental dibandingkan pindang lainnya, dengan rasa yang kaya rempah.
Pindang Tetel biasanya disajikan dengan sambal dan nasi hangat, atau bisa dengan lontong.
Beberapa warung mungkin menambahkan tempe goreng atau tahu goreng sebagai pelengkap. Untuk harga jangan khawatir, sangat terjangkau.
Untuk Pindang Tetel biasa harganya Cuma Rp10 ribu, sementara yang campur daging sekitar Rp12 ribu.
Untuk kluban harganya terpisah ya, harga kluban sendiri Rp 6 ribu. Juga ada sate kikil harganya Rp10 ribu isi 5.
Pindang Tetel adalah representasi kekayaan kuliner Pekalongan yang patut untuk dicoba.
Dengan kombinasi rempah-rempah khas dan daging sapi yang kenyal, sajian ini pasti akan memanjakan lidah.
Jika kamu berkunjung ke Pekalongan, jangan lupa mencicipi kelezatan Pindang Tetel di warung atau rumah makan setempat.