Berikut Fakta Fernando Villavicencio, Capres Harapan Ekuador Ditembak Mati oleh Mafia Narkoba
- screenshoot by Viva
“Hari ini Ekuador dikendalikan oleh Jalisco Nueva Generacion, Kartel Sinaloa, keduanya dari Meksiko, serta mafia Albania,” kata Villavicencio dalam wawancara pada bulan Mei, dikutip dari CNN Internasional, Jumat, 11 Agustus 2023.
Seorang Pejuang Tak Kenal Lelah
Villavicencio telah lama dikenal karena upaya antikorupsinya. Di usianya yang baru 18 tahun, dia memulai sebuah surat kabar bernama Prensa Obrera (Pers Pekerja), dan dia bekerja untuk perusahaan minyak negara EP Petroecuador.
Kemudian, dia mengungkap skandal korupsi di industri minyak Ekuador yang sedang booming, dan juga mendorong penyelidikan atas insiden itu. Ketika itu para tentara menewaskan sedikitnya lima orang saat membebaskan Presiden Rafael Correa dari situasi penyanderaan pada tahun 2010.
Correa mengajukan gugatan pencemaran nama baik terhadap Villavicencio, dan akibatnya dia dihukum 18 bulan penjara. Villavicencio melarikan diri untuk menghindari penahanan, dan memberikan wawancara kepada Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) pada tahun 2014.
“Presiden ingin saya berlutut dan meminta maaf. Tapi aku tidak akan pernah melakukan itu,” katanya kepada CPJ.
Villavicencio kemudian meminta suaka di Peru dan berlindung atas penganiayaan politik dari pemerintah Correa. Perjalanan karier Villavicencio sungguh tidak mudah. Itu sebabnya, kepergiannya membuat pukulan hebat bagi warga Ekuador.