KDM Minta Anggota DPR Rutin Bertemu PSK, Berikut Alasannya
- Istimewa
VIVA Jabar – Sosok Kang Dedi Mulyadi (KDM) memang menjadi salah satu ikon pemimpin yang merakyat di Jawa Barat. Tak hanya bergaul dengan para elite, tapi mantan Bupati Purwakarta itu juga tak segan melebur dengan masyarakat bawah.
Melalui Safari Cinta KDM untuk Prabowo Pemimpin Istimewa, ia kerap hadir, menyapa bahkan berbagai dengan warga. Seperti yang baru-baru ini dilakukan, ia hadir di Kelurahan Ciumbuleuit, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung, Senin 21 Agustus 2023 malam.
Pada kesempatan itu, KDM mengatakan bahwa anggota DPR perlu pergi ke Klub Malam untuk bertemu Pekerja Seks Komersil (PSK). Sebab menurutnya, semuanya adalah rakyat yang harus diayomi.
“Apakah perlu anggota DPR ke klub malam? Perlu ke tempat PSK? Perlu, karena itu semua rakyat kita, mau yang benar mau yang tidak benar,” ucap KDM.
Menurutnya, sebagai wakil rakyat dan pemimpin tugasnya bukan menjelekkan profesi mereka yang bekerja di dunia hitam tersebut. Tetapi tugasnya adalah memperbaiki agar mereka bisa hidup layak tanpa harus menjual diri.
Ia mencontohkan salah satu caranya, kata KDM, Fraksi Gerindra membuat surat edaran yang isinya memerintahkan anggota dewan untuk keluar malam setidaknya tiga kali dalam seminggu menemui mereka.
“Sapa mereka dengan cinta. Temui, tanya, mereka bekerja untuk menghidupi berapa orang anggota keluarga, lihat apakah ada yang perlu dibantu atau tidak,” ucapnya.
“Mereka jadi PSK bukan salahnya, karena waktu kecil tidak punya cita-cita seperti itu, tapi karena keadaan. Jadi kalau mereka sampai jual diri karena keadaan tidak ada pekerjaan apalagi anaknya sampai kelaparan yang dosa bukan dia tapi negara yang dosa mengapa sampai mendiamkan rakyat,” lanjutnya.
Pria yang identik dengan iket putih itu mengatakan, sebagai wakil rakyat harus bisa memperjuangkan anggaran berpihak pada kaum wanita tak terkecuali mereka yang bekerja sebagai PSK.
“Bisa nanti dibuat anggaran khusus untuk wanita yang terabaikan. Misal beri mereka Rp 2 juta, tanda tangani perjanjian untuk tidak lagi bekerja seperti itu, suruh RT RW awasi agar tidak ke mana-mana, nanti yang Rp 2 juta bisa dipakai untuk modal dagang,” ujarnya.
Kang Dedi Mulyadi menilai, jika permasalahan PSK hanya diatasi oleh razia Satpol PP maka tidak akan pernah beres. Sebab mereka bekerja mencari uang untuk kebutuhan hidup sehingga akan nekat kembali menjual diri.
“Ini tanggung jawab negara untuk membereskan masalah ini. Pemimpin harus mengerti digit anggaran jangan ditipu oleh anak buahnya. Kita tidak hanya meminta untuk dipilih, tapi juga meminta pada anggota Fraksi Gerindra agar kritis pada anggaran,” pungkas KDM.