Hasilkan Ketahanan Pangan, Kades Hoho Dikunjungi KDM: Kepemimpinannya Keren!
- Istimewa
VIVA Jabar – Berkunjung ke Desa Purwasaba, Kecamatan Mandiraja, Kabupaten Banjarnegara, Kang Dedi Mulyadi (KDM) kembali bertemu dengan Kepala Desa nyentrik, yakni Welas Yuni Nugroho atau akrab disapa Kades Hoho.
Ini bukan pertama kalinya KDM bertemu Hoho. Awal tahun lalu, keduanya pun bertemu karena Hoho saat itu viral sebagai kades yang memiliki tato di sekujur tubuhnya seperti seorang yakuza.
Kali ini KDM diajak untuk melihat peternakan ayam yang dikelola oleh Desa Purwasaba. Selain peternakan ayam, desa pun memiliki peternakan sapi hingga sawah bengkok.
“Saya sekarang di sini melihat peternakan ayam yang menghasilkan 2.500 telur dalam setiap hari,” ucap KDM.
Dari peternakan tersebut minimal Rp 800 ribu masuk ke Pendapatan Asli Desa. Belum dari sektor lain yang hasilnya bisa untuk menggaji karyawan, meningkatkan pendapatan desa.
“Punya areal peternakan sapi, kemudian kotorannya untuk biogas, desanya punya sawah bengkok, punya sapi, punya ayam, punya ikan, punya telur, ini yang dimaksud ketahanan pangan,” ujarnya.
Melihat perkembangan desa yang dipimpin Hoho, KDM pun merasa setuju jika dana desa naik Rp 2-5 miliar.
“Asal desanya dikelola seperti Kades Hoho ini,” katanya.
Nantinya dana desa yang besar tersebut bisa digunakan untuk membangun desa hingga memiliki investasi. Ia mencontohkan jika investasi desa sudah sampai Rp 20 miliar maka per tahun akan memperoleh dividen menyentuh Rp 3 miliar.
“Kalau seperti itu ke depan desa yang sudah punya investasi tidak perlu lagi diberi atau dikurangi dana desanya karena sudah mandiri,” ujarnya.
Menurut KDM, Kades Hoho tidak nyentrik dengan tato di sekujur tubuhnya, tapi kepemimpinannya pun dianggap berhasil.
“Kades Hoho itu bukan hanya urusan tatonya saja yang nyentrik tapi kepemimpinannya juga keren. Yang ditato bukan hanya tangannya, tapi ternyata desanya pun ditato penuh warna segala ada, segala punya, inilah desa kaya,” ucap KDM.
Sementara itu Kades Hoho berharap ke depan kenaikan dana desa bisa benar-benar terealisasi terutama bagi desa yang sudah mulai berkembang.
“Kalau dana desa naik saya berharap desa bisa lebih maju lagi. Semua kegiatan mulai dari infrastruktur bisa kita kerjakan sendiri kalau desa itu mandiri,” pungkas Hoho.