Pedagang Ayam Geprek yang Ditembak Mati di Jombang Ternyata Merupakan Wartawan

Barang Bukti Pembunuhan Pedagang Ayam Geprek di Jombang
Sumber :
  • Viva.co.id

"Dia itu aktif di media, dan loyal sama perusahaan. Terakhir posisinya sebagai kepala Biro Jombang, media online kabaroposisi.net. Setiap hari komunikasi, karena dia aktif dalam membuat berita mas. Dan kalau gak salah, kemarin itu pak Sapto, baru bikin status jam 7 malam, itu terakhir saya lihat di HPnya aktif jam 7 malam," tuturnya.

Suprapto mengaku mendapat kabar meninggalnya Sapto dari salah satu wartawan di Jombang. Sebab, sebagai kepala Biro Jombang, korban membawahi dua orang wartawan yang melakukan peliputan bidang politik dan pemerintahan di Jombang. 

"Setelah itu saya dapat kabar, dari rekan wartawan sini, kalau ada kejadian itu. Dia membawahi dua orang wartawan di Jombang, dan spesifikasinya wartawan birokrasi," kata Suprapto. 

Petugas Mengevakuasi Pedagang Ayam Geprek di Jombang, Jatim

Petugas Mengevakuasi Pedagang Ayam Geprek di Jombang, Jatim

Photo :
  • Viva.co.id

Suprapto pun menegaskan bahwa selama menjadi kepala biro korban tidak memiliki masalah. Selama ini, komunikasi berjalan sangat baik. Tidak ada kendala dalam urusan pekerjaan sebagai kepala Biro Jombang media online kabaroposisi.net.

"Tidak ada trouble. Kerjanya bagus. Kredibilitas dan attitude-nya bagus. Dan setiap ada kegiatan redaksi, orangnya pasti datang, entah rapat atau apa, dia pasti datang," tutur Suprapto. 

Sebelumnya seorang pedagang ayam geprek di Jombang, tewas bersimbah darah, usai diduga jadi korban pembunuhan, oleh tetangganya. Korban, dibunuh dengan cara ditembak dengan senapan angin, dan dipukul menggunakan palu di bagian kepala.