Berikut Alasan Arab Saudi Haruskan Ribuan Pelajarnya Belajar Bahasa Mandarin

Presiden Xi Jinping Menandatangani kerjasama dengan Raja Salman
Sumber :
  • screenshot berita viva news

VIVA Jabar - Saat ini diketahui lebih dari 28 ribu siswa sekolah menengah yang ada di Makkah, Arab Saudi kini diharuskan belajar bahasa China sebagai bagian dari rencana nasional. Lebih tepatnya, mulai semester baru, siswa kelas dua di sekolah menengah negeri maupun sastra di sana diperkenalkan bahasa China dengan program pengayaan linguistik.

Dilansir dari Gulf News, Senin, 25 September 2023, adapun rinciannya adalah 28.903 siswa yang tersebar di 258 sekolah menengah di Mekkah. Mereka mengikuti dua kelas kecakapan per pekan untuk belajar bahasa Mandarin selama semester pertama tahun ajaran yang dimulai pekan bulan agustus lalu.

Program ini menampilkan pertunjukan pendidikan dan pelajaran interaktif yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar bahasa China dengan keterlibatan fasilitator yang mendorong pemikiran kelompok dan pembelajaran mandiri.

Presiden Xi Jinping berjabat tangan dengan Raja Salman

Photo :
  • screenshot berita viva news

Otoritas pendidikan Saudi bulan agustus lalu meluncurkan paket insentif bagi siswa yang mampu belajar bahasa China dengan baik. Sebagai bagian dari insentif ini, kehadiran siswa di kelas bahasa Mandarin akan dianggap sebagai bentuk keterlibatan dalam pekerjaan sukarela.

Siswa yang berhasil menyelesaikan kursus akan mendapatkan 10 jam kerja sukarela yang ditambahkan ke pendidikan kooperatifnya. Selain itu, lima peserta didik terbaik akan diberikan penghargaan oleh dinas pendidikan masing-masing, dengan jumlah siswa terbaik mencapai 16 putra dan 16 putri, yang akan dijamu oleh Kementerian Pendidikan.

Siswa tersebut juga akan diberikan akses ke program dan perjalanan berorientasi pengetahuan sebagai hadiah. Arab Saudi mengatakan pihaknya berencana untuk memperluas pengajaran bahasa Mandarin setelah Presiden Tiongkok Xi Jinping melakukan kunjungan resmi pada Desember lalu ke kerajaan tersebut di mana ia bertemu dengan Raja Salman bin Abdulaziz dan Putra Mahkota Mohammed.