Wayan Koster Ajak Warga Bali Doakan Timnas Israel Dicoret dari Piala Dunia U-20
- VIVA/Maha Liarosh
"Hal ini sangat berpotensi menjadi ancaman dan gangguan keamanan di Bali, baik ancaman bersifat terbuka dan tertutup," ungkap Koster.
Dengan begitu, kehadiran Tim Israel di Bali berpotensi menjadi sasaran dari berbagai pihak yang bisa membahayakan keamanan dan keselamatan masyarakat Bali, masyarakat Indonesia, serta Tim Israel selama bertanding di Bali.
"Sebagai Gubernur Bali, Saya tidak mentolerir terhadap potensi gangguan keamanan dan keselamatan masyarakat Bali, yang lebih lanjut akan berdampak luas atas kerja keras semua pihak selama ini, dalam upaya pemulihan pariwisata dan perekonomian Bali, sehingga baru bisa pulih dan bangkit kembali pasca Pandemi Covid-19," jelasnya.
Menurut Wayan Koster, Bali merupakan Pulau Dewata yang menjadi pusat spiritual. Di Bali, kedamaian dan kemanusiaan dikedepankan dan dijaga dengan sebaik-baiknya. Koster juga mengaku sebagai pecinta bola yang sangat berharap Kejuaraan Dunia FIFA U-20 dilaksanakan di Bali. Namun, ia menambahkan, event itu tidak bisa dipisahkan dari prinsip kemanusiaan.
"Saya juga tidak berharap atas keputusan FIFA yang membatalkan Kejuaraan Dunia FIFA U-20 di Indonesia, meskipun Pemerintah Pusat telah berupaya keras melakukan komunikasi dengan Presiden FIFA. Saya sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Pusat yang telah melakukan upaya keras untuk tetap berlangsungnya Kejuaraan Dunia FIFA U-20 di Indonesia tanpa kehadiran Tim Israel," ungkapnya.
Mengenai sikap penolakannya, Wayan Koster mengatakan, hal itu menjadi wujud tanggungjawabnya sebagai Gubernur Bali. Karena didasarkan pada prinsip kemanusiaan, sejarah dan tanggung jawab pergaulan antar bangsa, dan aspirasi masyarakat ke FIFA.
"Saya pertanggungjawabkan secara niskala sakala," kata Koster.