Perempuan Ini Dijera Penyakit Kulit Misterius Selama 19 Tahun

Ilustrasi Penyakit, Kulit
Sumber :
  • Screenshot berita VivaNews

VIVAJabar – Harapan Nesih untuk bisa sembuh dari penyakit kulit misterius yang ia derita selama 19 tahun terakhir kembali muncul. Setelah sekian lama akhirnya ia bisa dibawa berobat ke RSPAD oleh Kang Dedi Mulyadi (KDM).

KDM bertemu dengan Nesih saat Safari Cinta untuk Prabowo Subianto Pemimpin Istimewa di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu. Dalam acara tersebut mendapat bantuan uang dan akan dibawa berobat.

Kemarin, Nesih beserta suami dan anaknya datang ke Lembur Pakuan Subang. Ia akan dibawa ke RSPAD di Jakarta untuk bertemu dengan dokter spesialis kulit.

Nesih sendiri mengalami sakit kulit sejak tahun 2006 lalu. Mulanya muncul seperti ketombe di kepala, lama-lama seluruh badan, tangan hingga badan mengalami sakit kulit.

“Kalau kena air atau keringat gatal. Pernah dulu berobat tidak dikasih tahu apa sakitnya hanya disuruh jangan banyak pikiran,” ucap Nesih.

Berjalannya waktu hingga Nesih memiliki empat orang anak penyakitnya itu tak kunjung sembuh. Beruntung penyakitnya tidak menular.

“Pernah awal-awal dikasih obat sama dokter terus gak gatal, tapi sekarang udah gak pernah makan obat lagi, gak ada uangnya,” katanya.

Selama sakit, Nesih dan suami yang bekerja sebagai buruh tani itu tak pernah mendapatkan perhatian. Bahkan statusnya sebagai warga miskin telah dicabut. Alhasil ia tak lagi menerima BPJS dan bantuan sosial dari pemerintah.

Dedi Mulyadi bersama Warga yang Alami Penyakit Kulit

Photo :
  • Istimewa

Sementara itu KDM berharap penyakit Nesih bisa lekas sembuh setelah diperiksa oleh dokter spesialis. Nesih pun telah bersedia jika nantinya dokter menyarankan agar dirawat di rumah sakit.

KDM berharap dari kasus yang ditemukannya ini pemerintah bisa benar-benar turun ke lapangan. Sebab warga seperti Nesih justru tak mendapatkan perhatian dan bantuan dari pemerintah.

“Ini perlunya pemerintah turun, pentingnya cek and ricek, kalau gak pernah turun pasti tidak tahu masalahnya. Kebetulan saja kemarin ada Safari Cinta, berkah saya disuruh Pak Prabowo keliling akhirnya ketemu sama ibu,” ujar KDM.

Ia memastikan, Nesih tak perlu khawatir soal biaya pengobatan apalagi jika nantinya harus dirawat di RSPAD. KDM memastikan seluruh biaya ditanggung olehnya termasuk akan dibuatkan BPJS mandiri agar bisa digunakan di kemudian hari.

“Pokoknya sudah tidak usah mikirin yang di rumah makan kan sudah dikasih bekal. Sekarang ibu periksa badannya kemudian nanti dapat rekomendasi obat, kalau pun perlu dirawat ibu persiapan. Semoga lekas sembuh,” ucap Kang Dedi Mulyadi.

Tak lama setelah bertemu di Lembur Pakuan Subang, Nesih beserta keluarganya langsung diantar menuju ke RSPAD Jakarta untuk bertemu dengan dokter spesialis kulit.

VIVAJabar – Harapan Nesih untuk bisa sembuh dari penyakit kulit misterius yang ia derita selama 19 tahun terakhir kembali muncul. Setelah sekian lama akhirnya ia bisa dibawa berobat ke RSPAD oleh Kang Dedi Mulyadi (KDM).

KDM bertemu dengan Nesih saat Safari Cinta untuk Prabowo Subianto Pemimpin Istimewa di Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu. Dalam acara tersebut mendapat bantuan uang dan akan dibawa berobat.

Kemarin, Nesih beserta suami dan anaknya datang ke Lembur Pakuan Subang. Ia akan dibawa ke RSPAD di Jakarta untuk bertemu dengan dokter spesialis kulit.

Nesih sendiri mengalami sakit kulit sejak tahun 2006 lalu. Mulanya muncul seperti ketombe di kepala, lama-lama seluruh badan, tangan hingga badan mengalami sakit kulit.

“Kalau kena air atau keringat gatal. Pernah dulu berobat tidak dikasih tahu apa sakitnya hanya disuruh jangan banyak pikiran,” ucap Nesih.

Berjalannya waktu hingga Nesih memiliki empat orang anak penyakitnya itu tak kunjung sembuh. Beruntung penyakitnya tidak menular.

“Pernah awal-awal dikasih obat sama dokter terus gak gatal, tapi sekarang udah gak pernah makan obat lagi, gak ada uangnya,” katanya.

Selama sakit, Nesih dan suami yang bekerja sebagai buruh tani itu tak pernah mendapatkan perhatian. Bahkan statusnya sebagai warga miskin telah dicabut. Alhasil ia tak lagi menerima BPJS dan bantuan sosial dari pemerintah.

Dedi Mulyadi bersama Warga yang Alami Penyakit Kulit

Photo :
  • Istimewa

Sementara itu KDM berharap penyakit Nesih bisa lekas sembuh setelah diperiksa oleh dokter spesialis. Nesih pun telah bersedia jika nantinya dokter menyarankan agar dirawat di rumah sakit.

KDM berharap dari kasus yang ditemukannya ini pemerintah bisa benar-benar turun ke lapangan. Sebab warga seperti Nesih justru tak mendapatkan perhatian dan bantuan dari pemerintah.

“Ini perlunya pemerintah turun, pentingnya cek and ricek, kalau gak pernah turun pasti tidak tahu masalahnya. Kebetulan saja kemarin ada Safari Cinta, berkah saya disuruh Pak Prabowo keliling akhirnya ketemu sama ibu,” ujar KDM.

Ia memastikan, Nesih tak perlu khawatir soal biaya pengobatan apalagi jika nantinya harus dirawat di RSPAD. KDM memastikan seluruh biaya ditanggung olehnya termasuk akan dibuatkan BPJS mandiri agar bisa digunakan di kemudian hari.

“Pokoknya sudah tidak usah mikirin yang di rumah makan kan sudah dikasih bekal. Sekarang ibu periksa badannya kemudian nanti dapat rekomendasi obat, kalau pun perlu dirawat ibu persiapan. Semoga lekas sembuh,” ucap Kang Dedi Mulyadi.

Tak lama setelah bertemu di Lembur Pakuan Subang, Nesih beserta keluarganya langsung diantar menuju ke RSPAD Jakarta untuk bertemu dengan dokter spesialis kulit.