Sri Irdayati, Pendiri Sekolah Bisnis untuk Anak-anak yang Terinspirasi dari Film Kartun
- Astra Satu Indonesia
Tak hanya ditolak oleh pihak sekolah, para orang tua juga tidak menyambut baik ide dan program Sri Irdayati tersebut. Mereka beranggapan usia anak-anak belum layak menerima pelajaran bisnis. Ditambah lagi ada yang beranggapan apabila bisnis dikenalkan pada anak-anak hanya akan membentuk kepribadian yang matre.
Namun, berbagai tantangan tersebut tidak lantas membuat tekat Sri Irdayati surut. Pada tahun 2010, tepatnya di Kelurahan Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, sekolah bisnis itu terus ia rintis di sebuah kontrakan yang disewa oleh suami Sri Irdayati, Dedi Purwanto.
Di tempat itulah, perempuan yang akrab dipanggil Irda itu membuka kursus Bahasa Inggris secara gratis sembari mengajarkan bisnis terhadap anak didiknya.
Di awal-awal, kelas gratis yang ia siapkan itu hanya ada 7 orang. Usianya antara 7 sampai 12 tahun. Mereka dilatih untuk membuat usaha dari manik-manik sebagai bahan gelang dan kalung untuk dijual. Tak hanya itu, mereka juga diajari membuat neraca keuangan sederhana, mengajarkan berhitung bahkan tentang laba profit sehingga mereka dapat mengembangkan kemampuan berhitungnya pada mata pelajaran di sekolah.
Satu hal yang diterapkan oleh Irda adalah sistem pembelajaran langsung dengan meminta anak didiknya untuk berbelanja ke pasar agar melihat bagaimana interaksi orang berdagang. Anak-anak didik Irda itu pun, termasuk Irda sendiri, menggunakan predikat BOS (bakal orang sukses).
Usaha Sri Irdayati mungkin belum terasa saat ini, tapi ia yakin akan membuahkan hasil manis bagi masa depan anak-anak didiknya itu serta membawa perubahan bagi wajah generasi bangsa di masa depan.