Dedi Mulyadi Sarankan Pemda Purwakarta Lakukan Ini Agar Efisienkan Anggaran Rp500 M

Dedi Mulyadi
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Jabar – Kang Dedi Mulyadi (KDM) menyampai sejumlah harapan dan saran untuk mengejar ketertinggalan pembangunan di Kabupaten Purwakarta.

Siang tadi, KDM bertemu Sekda Purwakarta Norman Nugraha di Bale Nagri Purwakarta. Dalam pertemuan tersebut sekda menyebut problem ketidaktersediaan anggaran menjadi persoalan sehingga hal tersebut belum terselesaikan.

KDM pun menyarankan agar melakukan efisiensi seperti mengoptimalkan gedung-gedung milik pemerintah seperti Bale Yudistira dan Bale Janaka. Gedung tersebut bisa dimanfaatkan untuk tempat rapat sehingga tidak perlu lagi menggunakan menyewa hotel.

“Kemudian hindari kegiatan pemerintah yang sifatnya seremonial yang menyerap banyak uang tapi tidak ada produk. Kemudian hindari rapat menggunakan hotel, cukup di kantor masing-masing. Dari situ terefisienkan,” katanya.

Sekda, lanjut KDM, menyebut Purwakarta setidaknya membutuhkan anggaran infrastruktur sekitar Rp 300 miliar di tahun depan. Namun jika saran efisiensi yang diberikan KDM bisa diwujudkan maka pemerintah bisa punya anggaran lebih mencapai Rp 400-500 miliar.

“Sehingga bisa ter-recovery ketertinggalan selama lima tahun di 2025, Purwakarta minimal sudah kembali ke asal. Kesiapan jalan dulu mantap jalan 85 minimal kembali 85, nanti periode selanjutnya bupati ke depan tinggal meneruskan yang 15 persen,” ucapnya.

“Harapan saya sebagai warga Purwakarta angka ideal untuk kebutuhan infrastruktur di angka Rp 500 miliar,” lanjut Kang Dedi.

Kang Dedi menyebut dulu Purwakarta pernah Berjaya soal infrastruktur. Hal tersebut dibuktikan dengan pembangunan jalan yang baik, gedung pemerintah yang bagus, sekolah bertoilet hingga fasilitas umum seperti Taman Air Mancur Sri Baduga yang kini menjadi ikon Purwakarta.

Selain dua hal tersebut, KDM pun menyoroti soal stunting yang disebut PJ Bupati Purwakarta masih tinggi. Ia berharap ke depan anggaran bisa diefisiensikan dengan cara meniadakan kegiatan bersifat seremonial.

“Ke depan harus segera diubah. Kalau rakyat butuhnya susu ya kasih langsung susu, ikan ya kasih ikan setiap bulan. Saya berharap tidak lagi dalam acara seremonial tapi langsung penuhi kebutuhan stunting dalam bentuk makanan jangan pemberian uang,” pungkas KDM.