Sebut Hoaks ke dr. Djaja, Bantahan Prof Eddy Dirujak Netter
- Screenshot berita VivaNews
"Seorang ahli memberikan keterangan secara garis besar itu ada dua. Ada ahli ketika akan memberikan keterangan itu tidak melakukan apa-apa. Tetapi ada ahli ketika akan memberikan keterangan dia harus melakukan eksperimen, harus melakukan observasi, harus melakukan pemeriksaan," ungkapnya
"Tapi kan dr Djaja tidak melakukan autopsi. Kalau nilai pembuktian orang tidak melakukan autopsi, lalu dia bicara itu tidak beda dengan orang yang ngomong sembarangan di pinggir jalan," sambungnya.
Eddy menegaskan, peran Djaja dalam kasus ini hanya sekedar melakukan pembalseman jenazah, sehingga apa yang disampaikan dalam beberapa kesempatan tidak bisa dianggap benar atau tidak valid.
Sontak saja, kritik tajam Prof Eddy ke dr. Djaja menuai beragam komentar dari warganet. Tidak sedikit yang merasa pernyataan Eddy seolah menutupi sesuatu. Ada juga yang beranggapan Eddy terkesan merendahkan dr Djaja.
"Semakin nonton podcast, semakin kecewa karena yang menjelaskan teori-teori kimia nya malah orang yang bukan ahlinya. Giliran ahli yang menjelaskan malah dikatain ‘orang ngomong di pinggir jalan’,” komentar salah seorang warganet
“Sadis bener pernyataan prof edy yg menilai pernyataan dr.djaya tidak lebih dari org di pinggir jalan. Padahal jelas2 dia org yg juga pertama melihat mayat almarhum dikamar mayat, sbgai dokter tentu punya kapabilitas keilmuan dan pengalaman terhadap mayat dr.djaya juga ga memberikan keterangan yg sembarangan. Sebagai wamenkumham saya rasa tidak etis pernyataan seperti itu” ungkap warganet