Anies dan Ganjar Sudah Tetapkan Pasangan, Bagaimana Prabowo?

Prabowo dan Dedi Mulyadi
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Jabar - Tentu saja yang pertama layak kita ucapkan adalah untaian selamat kepada Ganjar dan PDIP yang telah menentukan Mahfudz MD sebagai calon wakil presidennya Ganjar. 

Hal ini menjawab berbagai spekulasi calon wakil presiden yang diusung PDIP. 2 pasangan yang sudah jelas dan sudah siap mendaftar ke KPU RI. 

Nampaknya 2 pasangan calon semakin jelas baik koalisi perubahan maupun koalisi besutan PDIP menjadi calon wakil presiden untuk meraih suara dari kelompok islam kultural yang seringkali di atribusikan kepada NU. Lebih khususnya, berebut suara di provinsi Jawa Timur yang mempunyai basis NU yang kuat. 

Namun tentu saja basis masa Islam dan NU yang dimiliki oleh cak imin dan ganjar sangat berbeda. Selain cak imin merupakan ketua partai yang lahir dari NU, cak imin juga lahir dari organisasi gerakan di bawah naungan NU, sehingga secara basis akan sangat kuat di akar rumput NU. 

Beda halnya dengan mahfud MD, saya melihatnya lebih dekat dengan NU struktural, karena Mahfud merupakan NU yang HMI, adapun struktur NU yang ada saat ini lebih didominasi oleh NU yang aktif di gerakan HMI. 

Oleh karena itu Mahfud, lebih kuat di kelompok islam dan NU pada kelompok menengah. 

Sekarang bagaimana dengan prabowo? 

Masih ada 3 nama yang calon wakil presiden yang sering digadang-gadang akan mendampingi prabowo, yaitu Erik Thohir, Khofifah dan Gibran. 

Pilihan yang paling rasional adalah Gibran, jika orientasinya elektabilitas an sih. Tidak berfikir politik dinasti dan lain-lain. 

Mempunyai jokowi yang sangat berpengaruh baik di masyarakat, kalangan politisi, maupun di mata internasional. 

Sehingga Koalisi Indonesia Maju (KIM), bisa mendapatkan suara dari konstituen PDIP yang menjadi loyalis Jokowi. 

Karena tinggal disitu faktor untuk menambah ceruk suara selain dari konstituen partai pengusung. 

Jika prabowo mengambil erik thohir, memang secara elektabilitas survei sangat tinggi, namun dalam sisi karakteristik masyarakat tidak memiliki refresentasi yang berbeda antara prabowo dan erik thohir. Karena sama-sama memiliki karasteristik nasionalis. 

Di sisi lain, Khofifah terlihat hanya kuat di jawa timur, selain karena saat ini sebagai gubernur, namun basis suara NU dan Muslimat ada di jawa timur. Hal ini akan menambah fokus rebutan suara di propinsi jawa timur. 

Bacapres Prabowo Subianto di Kampus UGM, Yogyakarta

Photo :
  • screenshoot by Viva

Namun demikian, siapa yang akan menjadi pasangan prabowo tentu hanya prabowo dan partai koalisi yang mempunyai berbagai pertimbangan. 

Siapapun yang akan dipilih prabowo dan KIM, harapannya tidak menimbulkan guncangan politik, baik diantara faksi politik maupun di tengah masyarakat.  Karena potensi guncangan politik itu sangat kuat, jika prabowo memilih kasesang dan khofifah. 

Memilih kaesang akan berpotensi terjadinya 'perang terbuka' antara PDIP dan Jokowi. 

Begitupun dengan khofifah, ketika prabowo memilihnya sebagai calon wakil presiden, maka akan terjadi guncangan dan resisten dengan kedua pasangan calon yang lain, anies-cak imin dan Ganjar-mahfud. Karena sama-sama kader dan elit dari Nahdhatul Ulama.