Guru Sering Datang Telat, Siswa SDN Sukasari Pilih Ikut Dedi Mulyadi Belajar Lingkungan

Dedi Mulyadi bersama anak-anak
Sumber :
  • Istimewa

Jabar – Puluhan siswa SDN Sukasari Subang memilih ikut dengan Kang Dedi Mulyadi (KDM) keliling Lembur Pakuan untuk belajar soal lingkungan. Sebabnya mereka bosan karena guru kerap datang telat hingga pukul 8.00 WIB pagi.

Hal itu bermula saat KDM olahraga pagi melewati SDN Sukasari. Di sana ia mendapati anak-anak yang seharusnya mulai belajar pukul 7.00 WIB malah berkeliaran di luar sekolah dan sebagian ada yang asyik jajan. Padahal waktu sudah menunjukkan pukul 7.15 WIB.

Saat ditanya kapan guru biasa datang, para siswa kompak menjawab mereka kerap telat. “Jam delapan. Harusnya sekolah mulai jam 7,” ucap para siswa kompak.

Menurut mereka beberapa temannya ada yang pindah karena guru di sekolahnya kerap telat.

“Banyak yang pindah, soalnya di sini gurunya datang siang terus. Kalau upacara bendera juga sering telat, lagi mengibarkan bendera baru datang gurunya,” kata salah seorang siswa.

Meski begitu para siswa kompak menjawab hanya ada dua guru yang paling rajin. “Yang paling rajin Bu Titi sama Bu Nunung,” ungkap mereka.

Karena tak kunjung ada kegiatan, para siswa akhirnya memilih ikut KDM berkeliling sambil olahraga. Para siswa pun akhirnya ikut berkeliling Lembur Pakuan sambil belajar mengenai lingkungan.

Selama berkeliling siswa diajak untuk memungut dan membuang sampah ke tempatnya. Saat melewati sungai, anak-anak juga diingatkan agar tidak membuang sampah sembarangan dan sembarangan menangkap ikan menggunakan alat setrum dan racun.

Dedi Mulyadi bersama anak-anak

Photo :
  • Istimewa

“Mulai besok sekolah tidak boleh kotor lagi nanti saya kasih tempat sampah yang bagus di sana. Seharusnya sekolah itu lingkungan paling bersih, bukan terbalik yang paling kotor,” ucap KDM.

Para siswa tampak antusias saat diajak menjaga lingkungan. Bahkan beberapa siswa berhasil mengumpulkan satu kantong penuh sampah yang kemudian dibuang ke tempatnya.

Mereka semakin bersemangat memunguti sampah sambil bernyanyi sejumlah lagu nasional. Tanpa rasa lelah mereka terus mengikuti dan mendengarkan KDM memberikan ilmu soal lingkungan yang diterapkan di Lembur Pakuan.

“Daripada di sekolah gak karuan lebih baik seperti ini. Gerakan ini kalau dilakukan setiap hari oleh guru, mengajak siswa membersihkan, membuang dan mengelola sampah pasti berhasil pendidikan di Indonesia,” ujarnya.

Selain mengajarkan soal lingkungan, Kang dedi Mulyadi juga memberikan pesan agar siswa yang rumahnya dekat tidak perlu diantar pakai motor tapi berjalan kaki agar tidak malas dan hidup sehat. Ia pun mengajak anak-anak untuk mengurangi jajan dan lebih baik membawa bekal dari rumah.