Ratusan Orang Pendukung Joe Biden Tolak Agresi Militer Israel
- screenshoot berita VivaNews
Surat yang dikeluarkan oleh orang-orang yang bekerja pada kampanye Biden menyoroti meningkatnya jumlah korban tewas di Gaza dan perpindahan massal penduduk di bagian utara wilayah tersebut, dan mencatat bahwa para ahli telah meningkatkan kekhawatiran tentang risiko genosida dalam konflik tersebut.
Tak hanya itu, kekhawatiran yang sama juga dialami para staf Partai Demokrat. Mereka merasa ketakutan dengan serangan Hamas yang menghancurkan warga sipil Israel pada tanggal 7 Oktober.
Mereka tak menyangka dengan tindakan Biden. Ketika Biden mencalonkan diri sebagai presiden, para pendukungnya sering menggambarkannya sebagai orang 'baik' yang bertujuan memulihkan persatuan di AS setelah kepemimpinan Donald Trump.
Faktanya, malah menunjukkan hal terbalik. Biden telah mengalami kesedihan pribadi dalam hidupnya, setelah kehilangan istri dan putrinya yang masih kecil dalam kecelakaan mobil pada tahun 1972 dan putranya Beau, seorang politisi dan veteran militer, karena kanker pada tahun 2015.
Pernyataan staf kampanye tersebut mengecam presiden AS yang tampaknya meremehkan atau bahkan mengabaikan banyaknya korban sipil di Gaza.
“Tuan Presiden, Anda telah berbicara secara mendalam tentang rasa sakit dan kesedihan yang tak tertahankan karena kehilangan seorang anak,” kata surat itu. “Kami terkejut dan sedih melihat Anda membenarkan kematian anak-anak Palestina sebagai ‘harga dari perang’,” tulis keterangan tersebut.
Biden melontarkan komentar tersebut saat mempertanyakan jumlah kematian warga Palestina pada 25 Oktober, saat tampil di hadapan wartawan di Gedung Putih.