Bawaslu Telusuri Dugaan Iuran ASN Boyolali untuk Menangkan Capres

Lolly Suhenty, Komisioner Bawaslu RI.
Sumber :
  • Viva.co.id

VIVA Jabar – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Boyolali, Jawa Tengah, tengah mengusut video viral Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diminta mengumpulkan uang untuk memenangkan salah satu pasangan capres-cawapres.

Diketahui, dalam video tersebut seorang perempuan diduga ASN di Boyolali mengaku mendapatkan arahan dari bupati untuk memenangkan calon dari parpol tertentu di Pemilu 2024.

"Bawaslu Boyolali tengah menelusuri kebenaran video termaksud," ujar Komisioner Bawaslu, Lolly Suhenty kepada wartawan, Selasa, 21 November 2023.

Perkembangan hasil dari penelusuran tersebut, jelas Lolly, akan dilaporkan ke tingkat provinsi dan diteruskan ke Bawaslu pusat.

"Perkembangannya akan mereka laporkan ke Bawaslu melalui Bawaslu Provinsi," ujarnya.

Dalam video yang beredar di media sosial terlihat belasan orang yang diduga ASN Boyolali berkumpul dalam satu ruangan.

Salah satu pria mengenakan kemeja berwarna hitam di depan ruangan nampak membacakan kesimpulan rapat. Salah satunya terkait pengembalian iuran.

"Karena kita sudah bulat untuk dibubarkan, kita bubarkan. Kemudian uang yang sudah terkumpul kita bagikan," kata pria itu.

Sebelumnya juga ada video yang beredar berisi seorang perempuan berseragam PNS Pemkab Boyolali yang mengaku ada arahan dari bupati memenangkan calon dari parpol tertentu.

Perempuan itu juga menyebut ASN Boyolali ditarik iuran untuk pemenangan. Jika tidak mau akan dipindah yang jauh dari tempat tinggalnya.

Terkait itu, Bupati Boyolali Mohammad Said Hidayat membantah memerintahkan ASN setempat untuk memilih dan memenangkan salah satu calon presiden tertentu.

Said juga membantah iuran ASN untuk pemenangan salah satu calon. Saat ditanya apakah ia akan melaporkan ke polisi soal video itu, Said menjawab singkat.

"Lha saya enggak ngerti, saya nggak ngerti wong-wonge (orang-orangnya) siapa, kita juga nggak ngerti kok," kata Said di Boyolali.