Cara Cerdas Naikkan Elektabilitas Prabowo, Begini Kata Peneliti LSI?
- Istimewa
VIVA Jabar – Peneliti senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Toto Izul Fatah menilai lomba joget gemoy yang diinisiasi oleh Dedi Mulyadi sebagai cara cerdas dalam berpolitik.
Menurutnya cara tersebut bukan hanya meredam suhu panas politik nasional tapi juga dapat mendongkrak elektabilitas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka semakin moncer.
"Lomba joget seperti ini sangat potensial disukai segmen pemilih muda yang semakin meningkat jumlahnya. Ini cara cerdas dongkrak elektabilitas Prabowo-Gibran," ujar Toto.
Apalagi, lanjut dia, ada pesan moral yang sangat kuat tentang politik riang gembira dengan tidak mengumbar cacian, hinaan dan fitnah. Inilah juga yang membedakan Prabowo hari ini dengan Prabowo di Pilpres 2019 lalu.
“Seperti yang terpotret di survei LSI Denny JA, Prabowo hari ini memiliki dua keunggulan personal. Yaitu, sosok yang dipersepsi strong leader, tapi sekaligus figur yang mulai kuat aspek humanisnya," katanya.
"Dia terlihat bukan tipe politisi pendendam. Dia juga politisi yang tulus berjuang. Tidak pernah menyerang. Dan dia lebih memilih diam ketimbang melayani serangan, termasuk fitnah,” lanjut Toto.
Karena itulah, Toto berpendapat, Prabowo ini sebenarnya sedang mengamalkan jurus komunikasi profetik. Tidak menghujat, tidak mencaci, tidak menghina, apalagi memfitnah. Justru, Prabowo terlihat sangat ikhlas menerima cacian, hinaan dan fitnah, tanpa melakukan balasan yang sama.