Pemkab Purwakarta Targetkan Kasus Stunting hanya Tinggal 14 Persen di 2024, Ewindo Ikut Andil
- Istimewa
"Sudah saatnya, pemerintahan menggerakkan juga masyarakat untuk melek stunting. Supaya, jika ada kasus ini ataupun kasus baru bisa segera ditangani," jelas dia.
Norman meminta, seluruh lapisan masyarakat bisa selaras dan bergandengan tangan dengan pemerintah dalam mengatasi stunting ini. Karena itu, pihaknya sangat mengapresiasi peran swasta dalam hal ini EWINDO yang turut berkontribusi dalam upaya penurunan stunting di Kabupaten Purwakarta.
"Mari kita bersama-sama merempug masalah stunting ini, karena target penurunannya cukup besar sampai 7 persen. Kalau tahun depan tak sesuai target, minimalnya angka prevalensi di kita bisa turun," ujar Norman.
Adapun prinsip pencegahan stunting ini, lanjut Norman, meliputi, pencegahan primer yakni setiap satu bulan sekali bayi dan balita ditimbang ke posyandu. Perhatikan asupan ASI/MPASI dan makanan keluarga yang berbasis protein hewani.
Kemudian, pencegahan sekunder. Jika ada balita yang stunting segera dibawa ke dokter di puskesmas. Tujuannya, mendeteksi apakah balita itu memiliki penyakit bawaan atau tidak.
"Jika sudah ke pencegahan sekunder, berarti akan diketahui apakah balita itu kategorinya kurang gizi atau gizi buruk. Di bagian ini akan disarankan untuk terapi nutrisi," jelas Norman.
Kemudian, pencegahan ketiga yakni pencegahan dokter spesialis anak di RSUD. Jika sudah masuk kategori ini, maka perlakuan terhadap bayi dan balitanya akan beerbeda. Sesuai prosedur yang berlaku.