Profil Rizal Ramli, Ekonom yang Pernah Tolak Jabatan PBB

Rizal Ramli
Sumber :
  • viva.co.id

Jabar –Dunia ekonomi dan politik Indonesia kehilangan salah satu tokohnya. Mantan Menko Perekonomian dan ekonom terkemuka Rizal Ramli meninggal dunia pada Selasa, 2 Januari 2024, di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Ia berusia 69 tahun.

"Innalillahi wa innailaihi rojiun. Telah berpulang, bapak Rizal Ramli pada tanggal 2 Januari 2024 pukul 19.30 WIB di RSCM," ujar Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar Tofa Lemon dalam keterangannya, Selasa, 2 Januari 2024.

Profil Rizal Ramli

Rizal Ramli lahir di Padang, Sumatera Barat pada 10 Desember 1954. Ia merupakan lulusan S-1 Jurusan Teknik Fisika ITB dan Doktor Ekonomi Boston University. Ia juga seorang mantan aktivis mahasiswa yang pernah terlibat dalam gerakan reformasi 1998.

Sebagai seorang ekonom, Rizal Ramli memiliki reputasi yang diakui di tingkat internasional. Ia pernah menjadi anggota tim panel penasehat ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bersama beberapa ekonom dari berbagai negara lainnya. Namun, ia tidak tergiur dengan jabatan internasional yang ditawarkan PBB.

Pada November 2013, ia menolak menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Ekonomic & Social Commision of Asia and Pacific (ESCAP), sebuah lembaga PBB yang bergerak di bidang pembangunan ekonomi dan sosial di kawasan Asia Pasifik. Alasannya, ia ingin fokus mengabdi pada negara dan bangsa Indonesia.

"Saya tidak mau jadi Sekjen ESCAP. Saya lebih suka jadi rakyat biasa di Indonesia. Saya lebih suka berjuang untuk kepentingan rakyat Indonesia," kata Rizal Ramli saat itu.

Sebagai seorang politisi, Rizal Ramli pernah menjabat sebagai menteri di era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pada era Gus Dur, ia pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) dan Menteri Keuangan Indonesia pada Kabinet Persatuan Nasional.

Pada era Presiden Jokowi, Rizal Ramli pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia. Namun, ia hanya bertahan selama 10 bulan, karena digantikan oleh Luhut B. Panjaitan pada 27 Juli 2016.

Rizal Ramli dikenal sebagai sosok yang berani mengkritik kebijakan pemerintah, terutama di bidang ekonomi dan kemaritiman. Ia juga sering menyuarakan aspirasi rakyat kecil dan menentang praktik korupsi dan oligarki.

Selain itu, Rizal Ramli juga pernah beberapa kali dipercaya sebagai komisaris utama Badan Usaha Milik Nasional (BUMN), di antaranya PT. Semen Gresik dan Bank Nasional Indonesia.

Rizal Ramli juga pernah dipercaya sebagai Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) tandingan pada September 2013.

Rizal Ramli meninggalkan seorang istri, Rika Rosvita, dan empat orang anak, yaitu Rizky Ramli, Rizal Ramli Jr., Rizal Ramli III, dan Rizal Ramli IV. Semoga almarhum husnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Amin.