Rusia Hajar Habis Tentara Bayaran Ukraina, Gudang Senjata Jadi Kuburan Massal

Serangan udara Rusia.
Sumber :
  • viva

JabarRusia tidak main-main dalam menghadapi tentara bayaran Ukraina yang beroperasi di wilayah Donetsk.

Dengan serangan udara yang dahsyat, Rusia mengubah gudang senjata Ukraina menjadi kuburan massal bagi lusinan tentara bayaran asing.

Ini adalah salah satu keberhasilan terbesar yang diraih Rusia dalam Operasi Militer Khusus (NVO) yang dilancarkannya untuk membantu Republik Rakyat Donetsk (DPR) melawan agresi Ukraina.

Menurut laporan Kementerian Pertahanan Rusia, pasukan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) berhasil mengidentifikasi lokasi gudang senjata Ukraina yang berada di bawah kendali Brigade Mekanis ke-31 Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU).

Konflik Rusia vs Ukraina, KS Angkatan Bersenjata AS (Jend Mark Milley)

Photo :
  • Screenshot berita VivaNews

Gudang senjata itu juga menjadi tempat bersembunyi bagi sejumlah tentara bayaran asing yang direkrut oleh Ukraina untuk memperkuat pasukannya. '

'Selama 24 jam terakhir, Angkatan Bersenjata Rusia telah mencapai titik penempatan sementara tentara bayaran asing dari angkatan bersenjata Ukraina di Republik Rakyat Donetsk (DPR),'' lapor Kementerian Pertahanan Rusia.

Setelah mendapatkan informasi intelijen yang akurat, pasukan Rusia tidak ragu-ragu untuk menyerang gudang senjata itu dengan artileri berat dan pesawat tempur.

Serangan itu berlangsung sangat cepat dan menghantam sasaran dengan tepat.

Gudang senjata itu meledak dan terbakar, menelan korban jiwa dari kalangan tentara bayaran dan tentara Ukraina.

"Depot amunisi brigade mekanik ke-31 Angkatan Bersenjata Ukraina hancur, titik penempatan sementara tentara bayaran asing di daerah pemukiman Konstantinovka di Republik Rakyat Donetsk rusak," lanjut Kementerian Pertahanan Rusia.

"127 unit artileri Angkatan Bersenjata Ukraina dalam posisi tembak, personel dan peralatan militer di 129 area," kata kementerian tersebut.

Serangan Rusia tidak hanya menghancurkan gudang senjata Ukraina, tetapi juga menggagalkan upaya Ukraina untuk merebut kembali wilayah Donetsk.

Pasukan Rusia berhasil menahan serangan besar-besaran yang dilakukan oleh Brigade ke-47 dan Brigade Serangan ke-5 Ukraina.

Bahkan, pasukan Rusia mampu melakukan serangan balik dan menghancurkan sejumlah persenjataan Ukraina, termasuk meriam D-20 dan Sistem Peluncur Multi-Roket (MLRS) BM-21 Grad.

Akibatnya, lebih dari 310 tentara Ukraina tewas atau terluka dalam pertempuran sengit itu.

Serangan udara Rusia di wilayah Donetsk ini menunjukkan bahwa Rusia tidak akan tinggal diam melihat Ukraina menginvasi wilayah yang diakui sebagai bagian dari DPR.

Rusia juga menegaskan bahwa tentara bayaran asing yang bekerja untuk Ukraina tidak akan mendapatkan ampun dan akan dihabisi tanpa belas kasihan.

Rusia berharap bahwa serangan ini akan menjadi pelajaran bagi Ukraina untuk menghentikan agresinya dan menghormati kedaulatan DPR

JabarRusia tidak main-main dalam menghadapi tentara bayaran Ukraina yang beroperasi di wilayah Donetsk.

Dengan serangan udara yang dahsyat, Rusia mengubah gudang senjata Ukraina menjadi kuburan massal bagi lusinan tentara bayaran asing.

Ini adalah salah satu keberhasilan terbesar yang diraih Rusia dalam Operasi Militer Khusus (NVO) yang dilancarkannya untuk membantu Republik Rakyat Donetsk (DPR) melawan agresi Ukraina.

Menurut laporan Kementerian Pertahanan Rusia, pasukan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF) berhasil mengidentifikasi lokasi gudang senjata Ukraina yang berada di bawah kendali Brigade Mekanis ke-31 Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU).

Konflik Rusia vs Ukraina, KS Angkatan Bersenjata AS (Jend Mark Milley)

Photo :
  • Screenshot berita VivaNews

Gudang senjata itu juga menjadi tempat bersembunyi bagi sejumlah tentara bayaran asing yang direkrut oleh Ukraina untuk memperkuat pasukannya. '

'Selama 24 jam terakhir, Angkatan Bersenjata Rusia telah mencapai titik penempatan sementara tentara bayaran asing dari angkatan bersenjata Ukraina di Republik Rakyat Donetsk (DPR),'' lapor Kementerian Pertahanan Rusia.

Setelah mendapatkan informasi intelijen yang akurat, pasukan Rusia tidak ragu-ragu untuk menyerang gudang senjata itu dengan artileri berat dan pesawat tempur.

Serangan itu berlangsung sangat cepat dan menghantam sasaran dengan tepat.

Gudang senjata itu meledak dan terbakar, menelan korban jiwa dari kalangan tentara bayaran dan tentara Ukraina.

"Depot amunisi brigade mekanik ke-31 Angkatan Bersenjata Ukraina hancur, titik penempatan sementara tentara bayaran asing di daerah pemukiman Konstantinovka di Republik Rakyat Donetsk rusak," lanjut Kementerian Pertahanan Rusia.

"127 unit artileri Angkatan Bersenjata Ukraina dalam posisi tembak, personel dan peralatan militer di 129 area," kata kementerian tersebut.

Serangan Rusia tidak hanya menghancurkan gudang senjata Ukraina, tetapi juga menggagalkan upaya Ukraina untuk merebut kembali wilayah Donetsk.

Pasukan Rusia berhasil menahan serangan besar-besaran yang dilakukan oleh Brigade ke-47 dan Brigade Serangan ke-5 Ukraina.

Bahkan, pasukan Rusia mampu melakukan serangan balik dan menghancurkan sejumlah persenjataan Ukraina, termasuk meriam D-20 dan Sistem Peluncur Multi-Roket (MLRS) BM-21 Grad.

Akibatnya, lebih dari 310 tentara Ukraina tewas atau terluka dalam pertempuran sengit itu.

Serangan udara Rusia di wilayah Donetsk ini menunjukkan bahwa Rusia tidak akan tinggal diam melihat Ukraina menginvasi wilayah yang diakui sebagai bagian dari DPR.

Rusia juga menegaskan bahwa tentara bayaran asing yang bekerja untuk Ukraina tidak akan mendapatkan ampun dan akan dihabisi tanpa belas kasihan.

Rusia berharap bahwa serangan ini akan menjadi pelajaran bagi Ukraina untuk menghentikan agresinya dan menghormati kedaulatan DPR