Jokowi Sebut Presiden Boleh Kampanye dan Memihak, Pakar Politik UGM Angkat Bicara
- Berbagai Sumber
Arya juga menilai kini Jokowi sudah tidak lagi di belakang layar, melainkan secara terbuka memberi tanda bahwa ia akan terjun ke medan perang.
"Kita enggak tahu bentuknya akan seperti apa. Apakah dia akan kampanye, dia akan lebih vulgar, itu persoalan lain," ucapnya.
Menurut Arya Budi, pernyataan Jokowi itu tentu saja mudah dipahami. Menurutnya, Jokowi mendukung pasangan calon secara implisit.
"Nah berdasarkan tren elektabilitas yang belum tembus itu lah, saya pikir Jokowi merasa perlu untuk mendekatkan diri atau menunjukkan dirinya bahwa dia mendukung pasangan yang dia dukung yaitu secara implisit, dia belum deklarasikan, tapi secara implisit Prabowo-Gibran," terangnya.
Arya menambahkan meski popularitas Jokowi kini masih tinggi, namun itu tidak berdampak signifikan terhadap calon yang ia dukung sehingga perlu mendekat agar Paslon yang didukungnya adalah penerus Jokowi.
"Sehingga saya pikir Jokowi merasa perlu untuk mendekatkan diri ke pasangan itu. Agar publik paham bahwa mereka itu juga adalah Jokowi. Prabowo-Gibran pun juga adalah Jokowi. Dengan seperti itu harapannya, publik pemilih-pemilih yang puas terhadap Jokowi itu bisa terkonversi pilihan mereka terhadap pasangan capres-cawapres. Nah jadi latar politiknya itu. Tafsir politik dan motif politiknya itu clear," tandasnya.