Dedi Mulyadi Sebut Masyarakat Bawah Ingin Pilpres Berlangsung Satu Putaran
- Istimewa
Sementara, masyarakat di bawah, tahunya bahwa Prabowo capres yang baik, peduli dan tulus. Mereka mencontohkan sikap senang dan sukanya kepada Prabowo karena meski diserang, dihujat dan difitnah, tak pernah melakukan perlawanan dengan sikap yang sama.
“Dari situlah, istilah joget Gemoy populer. Karena buat Prabowo, daripada buang energi melayani hujatan, ejekan dan fitnah, mending dijogetin gemoy aja sebagai khasnya. Nah, masyarakat dibawah itu ternyata suka kepada pemimpin yang tulus seperti beliau,” tegasnya.
Dedi juga menyebut data survei LSI Denny JA yang hasilnya ternyata kurang lebih sama. Bahkan, apa yang ditemukan di lapangan, khususnya masyarakat bawah, makin menguatkan data survei tersebut, dimana 84% publik ingin Pilpres berlangsung satu putaran.
Salah satu alasan terkuat mereka, lanjut Dedi, karena akan terjadi penghematan anggaran yang cukup besar. “Ini kan sama dengan data survei bahwa 63% beralasan untuk hemat anggaran. Dengan simpel mereka mengatakan, mending buat beli beras saja untuk dibagikan kepada rakyat lewat Bansos,” ungkapnya.