2 Wanita Pemandu Lagu Diarak dan Ditelanjangi, Bupati: Tidak Manusiawi
- viva.co.id
VIVA Jabar – Pascaviralnya video persekusi yang dialami dua wanita yang diduga sebagai Ladies Companion (LC) atau pemandu lagu di Kafe Natasya Pasir Putih, Kambang, Kecamatan Lengayang, Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar, Kamis (13/4/2023), dengan tegas mengecam perbuatan 300 orang warganya tersebut.
Ini diketahui bupati setelah video kejadian Sabtu malam (8/4/2023) tersebut beredar luas di jagat maya dan disaksikannya sendiri. Menurut bupati, perlakukan oknum warga kepada kedua wanita tersebut sangat tidak manusiawi. Apalagi sampai menelanjangi di tempat umum seperti saat kejadian yaitu di tepi pantai.
"Saya mengecam keras tindakan oknum warga terhadap kedua korban, seharusnya untuk persoalan semacam itu (penutupan kafe) tidak mesti berujung dilakukan persekusi, semua bisa dimusyawarahkan secara kekeluargaan atau adat," tutur Rusma.
Katanya lagi, warga mestinya paham bahwa masih ada aparat hukum yang bisa memproses apabila memang ditemukan hal-hal yang melanggar hukum yang dilakukan kedua perempuan tersebut.
"Cara hukuman yang dilakukan oknum masyarakat setempat itu sangat tidak wajar, tidak manusiawi cara-cara seperti itu. Kita kan ada punya aparat hukum, bisa kita proses secara hukum. Kita kan juga punya perangkat Ninik Mamak di nagari atau desa mereka, bisa kita serahkan ke sana dulu," sesal Rusma.
Oleh sebab itu, Rusma mengungkapkan, tindakan warga tidak dapat ditolerir. Ia meminta pihak kepolisian segera mengusut tuntas kasus ini dan menangkap warga yang terlibat.
"Caranya itu yang tidak benar, mereka tidak punya kewenangan, harusnya kembalikan ke kaum, Ninik Mamak dulu. Kami meminta pihak kepolisian bisa mengusut apa yang menjadi penyebab seperti yang diberitakan," tegasnya.