Ada Sejak Zaman Rasulullah, Ini Keutamaan Tadarus yang Jadi Tradisi di Bulan Ramadan
VIVA Jabar – Bulan suci Ramadan merupakan bulan dimana kitab suci Al-Qur'an diturunkan. Karenanya, membaca Al-Qur'an di bulan yang penuh rahmat ini pahalanya dilipat gandakan.
Nabi Muhammad SAW. bersabda:
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
“Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan “alif lam mim” satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf” ( HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6469).
Tradisi membaca Al-Qur'an di bulan Ramadan biasanya dilakukan dengan cara tadarus. Dalam buku Mendidik Anak: Membaca, Menulis, dan Mencintai Al-Qur'an karya Ahmad Syarifuddin, tadarus adalah kegiatan qira'ah sebagian orang atas sebagian yang lain sambil membetulkan lafal-lafalnya dan mengungkap makna-maknanya.
Sementara menurut Syamsul dan Nielda dalam buku Tuntunan Ibadah Ramadan dan Hari Raya, tadarus Al-Qur'an adalah ibadah yang biasa dilakukan secara bersama-sama dengan membaca ayat Al-Qur'an dan yang lain mendengarkan. Hal tersebut lalu dilakukan silih berganti.
Ternyata, tadarus sudah ada sejak zaman Rasulullah. Dalam sebuah hadits diriwayatkan dari Ibnu Abbas RA, ia berkata:
"Sesungguhnya Jibril AS menemui Rasulullah SAW setiap tahun pada bulan Ramadan sampai beliau wafat. Maka Rasulullah SAW membacakan Al-Qur'an apabila Jibril AS datang menemuinya, beliau adalah orang yang lebih cepat dalam kebaikan dari angin yang berhembus." (HR Muslim).
Mengutip buku Mendidik Anak: Membaca, Menulis, dan Mencintai Al-Qur'an karya Ahmad Syarifuddin, keutamaan tadarus sebagai berikut:
1. Jadi Tamu Allah
Orang-orang yang berkumpul melakukan tadarus dinilai sebagai tamu Allah. Tentu hal ini sangat istimewa bagi ummat Islam. Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Suatu kaum tidak berkumpul dalam rangka (membaca atau mengaji) Al-Qur'an, mereka saling menerima dan memberi terhadap Kitab Suci itu, kecuali mereka adalah tamu-tamu Allah dan para malaikat mengerumuni mereka hingga mereka bangkit atau membicarakan persoalan lain." (HR Thabrani).
2. Dibanggakan Allah pada Penghuni Langit
Peserta kegiatan tadarus ternyata dianugerahi ketenangan jiwa, diliputi Rahmat dan kerumuni malaikat. Selain itu, peserta tadarus dibanggakan oleh Allah SWT. kepada penghuni langit.
"Suatu kaum tidak berkumpul di suatu rumah dari rumah Allah Ta'ala (masjid) dalam rangka membaca dan tadarus Al-Qur'an, kecuali mereka dianugerahi ketenangan, diliputi rahmat, dikerumuni malaikat, dan dibanggakan Allah di hadapan para malaikat-Nya." (HR Muslim).
3. Menjadi Taman Surga di Dunia
Ternyata, suatu perkumpulan dzikir termasuk tadarus menjadi taman surga di dunia. Hal ini disabdakan oleh Rasulullah SAW sebagai berikut:
"Bila kamu melewati taman surga maka hendaklah kamu menghampiri (mampir). Para sahabat bertanya, "Apakah taman surga itu?" Beliau menjawab, "Halaqah-halaqah (majelis- majelis atau kelompok-kelompok) zikir." (HR Tirmidzi).