Warga Menangis Bahagia, Jembatan Purwakarta-Subang yang Dibangun KDM Bisa Dilalui

Warga Bahagia Jembatan Purwakarta-Subang Bisa Digunakan
Sumber :
  • Istimewa

VIVA JabarJembatan Cihambulu yang menghubungkan Kabupaten Purwakarta dengan Kabupaten Subang telah selesai dibangun. Kini warga bisa melalui jembatan tersebut dengan aman dan nyaman.

Perbaikan jembatan tersebut diketahui menggunakan dana pribadi Kang Dedi Mulyadi (KDM). Semula jembatan hanya bisa dilalui satu lajur karena selama enam tahun terakhir dibiarkan rusak dan membahayakan orang yang melintas.

Pada Kamis 4 April 2024 pembangunan telah selesai dan diresmikan langsung oleh KDM. Ribuan warga dari sejumlah desa di Purwakarta dan Subang yang biasa menggunakan jembatan tersebut berkumpul untuk menyaksikan peresmian.

Dalam sambutannya KDM mengatakan tempat yang semula diberi nama Jembatan Cihambulu kini berganti nama menjadi Sasak Bodas atau dalam bahasa Indonesia berarti Jembatan Putih.

“Ini nanti setelah lebaran akan dicat putih semua. Kemudian akan dipasang hiasan lampu cetok supaya terang benderang dan indah,” ujar KDM disambut tepuk tangan meriah warga.

Menurutnya jembatan tersebut sebenarnya masih menjadi kewajiban kontraktor untuk membereskan. Namun hingga kini kontraktor tak kunjung memperbaiki. Sehingga jika nantinya kontraktor membayar ke pemerintah maka uang tersebut harus dibayarkan ke KDM.

“Pemerintah harus memberikan uang itu sebab saya yang membereskan, bukan kontraktor. Nanti uang itu untuk membeton jalan yang belum beres biar selesai semuanya,” ucapnya.

Kang Dedi Mulyadi (KDM)

Photo :
  • Istimewa

Sebagai bentuk penghormatan, KDM mempersilakan istri dari Kades Cijunti sebagai tokoh wanita untuk meresmikan jembatan dengan memotong bambu sebagai simbolis.

Sementara itu warga dari dua kabupaten yang turut hadir bahagia karena kini tak perlu was-was saat melintas jembatan. Sebab jembatan tersebut merupakan akses utama penghubung dua kabupaten yang bisa mempersingkat waktu.

Bahkan beberapa warga yang secara sukarela membawa tumpeng tampak menangis bahagia. Tumpeng tersebut sengaja dibawa sebagai bentuk rasa syukur. Tumpeng tersebut kemudian dibagikan dan dimakan bersama sebagai menu berbuka puasa warga yang datang.

“Senang, sekarang bisa lewat lagi. Ini sampai bela-belain bawa tumpeng untuk syukuran dan buka puasa bersama,” ujar Mak Eneng dengan mata berkaca-kaca.