Tradisi Menyapu Uang di Jembatan Sewoharjo, Demi Memenuhi Kebutuhan Lebaran
Jabar – Seorang penyapu uang di Jembatan Sewoharjo, perbatasan Indramayu-Subang tersenyum gembira kala menangkap selebaran uang pecahan Rp50 ribu dengan sapu yang dimodifikasi dari akar pohon.
Begitulah pemandangan saat arus mudik lebaran 2024. Puluhan penyapu uang sepanjang 400 meter berada di pinggir jalan raya Pantura, untuk mendapatkan rezeki dari para pemudik.
Padahal, keberadaan para penyapu uang itu sangat membahayakan. Ketika kendaraan yang dipacu pemudik berkecepatan tinggi.
Ruslan (40), seorang penyapu uang mengatakan, momen arus mudik sangat dinantikannya. Pasalnya, banyak pemudik yang melemparkan uang kertas dan koin untuk para penyapu uang.
"Udah lima tahun saya jadi penyapu uang di sini," tutur warga Karang anyar, Kecamatan Pusakanagara itu.
Hasil dari menyapu uang, tambah Ruslan, ia gunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan membeli baju lebaran untuk anak dan istrinya.
"Arus mudik lebaran 2023, saya dapet Rp1 juta, lumayankan, makanya saya jadi penyapu uang lagi," ungkapnya.
Penyapu uang lainnya, Mak Eti (50) mengaku berhasil mendapatkan uang sebesar Rp100 ribu dari para pemudik setelah ia kumpulkan dari pukul 11.00 WIB - 15.00 WIB.
"Alhamdulillah berkah, uang receh yang dikumpulin nyampe Rp100 ribu," katanya, Jumat (5/ 3)
Menurutnya, menjadi penyapu uangnmerupakan pekerjaan sambilan saja, karena profesi sebenarnya adalah petani.
"Sehari - hari ya petani, ini pekerjaan musiman saja, " jelasnya.
Saat disinggung aktivitasnya membahayakan, dan mengancam nyawa, Mak Eti beralasan menjadi penyapu uang, untuk memenuhi kebutuhan saat lebaran tiba.
Sementara itu, pemudik asal Semarang Tugiyono (39) mengatakan, keberadaan para penyapu jalan sangat meresahkan, hal itu dikarenakan para pemudik dikejar oleh waktu untuk sampai ke tempat tujuannya.
"Kan biasanya ngebut. Mereka nyapu uang di jalan raya, kalo ketabrak gimana?" serunya
Jabar – Seorang penyapu uang di Jembatan Sewoharjo, perbatasan Indramayu-Subang tersenyum gembira kala menangkap selebaran uang pecahan Rp50 ribu dengan sapu yang dimodifikasi dari akar pohon.
Begitulah pemandangan saat arus mudik lebaran 2024. Puluhan penyapu uang sepanjang 400 meter berada di pinggir jalan raya Pantura, untuk mendapatkan rezeki dari para pemudik.
Padahal, keberadaan para penyapu uang itu sangat membahayakan. Ketika kendaraan yang dipacu pemudik berkecepatan tinggi.
Ruslan (40), seorang penyapu uang mengatakan, momen arus mudik sangat dinantikannya. Pasalnya, banyak pemudik yang melemparkan uang kertas dan koin untuk para penyapu uang.
"Udah lima tahun saya jadi penyapu uang di sini," tutur warga Karang anyar, Kecamatan Pusakanagara itu.
Hasil dari menyapu uang, tambah Ruslan, ia gunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan membeli baju lebaran untuk anak dan istrinya.
"Arus mudik lebaran 2023, saya dapet Rp1 juta, lumayankan, makanya saya jadi penyapu uang lagi," ungkapnya.
Penyapu uang lainnya, Mak Eti (50) mengaku berhasil mendapatkan uang sebesar Rp100 ribu dari para pemudik setelah ia kumpulkan dari pukul 11.00 WIB - 15.00 WIB.
"Alhamdulillah berkah, uang receh yang dikumpulin nyampe Rp100 ribu," katanya, Jumat (5/ 3)
Menurutnya, menjadi penyapu uangnmerupakan pekerjaan sambilan saja, karena profesi sebenarnya adalah petani.
"Sehari - hari ya petani, ini pekerjaan musiman saja, " jelasnya.
Saat disinggung aktivitasnya membahayakan, dan mengancam nyawa, Mak Eti beralasan menjadi penyapu uang, untuk memenuhi kebutuhan saat lebaran tiba.
Sementara itu, pemudik asal Semarang Tugiyono (39) mengatakan, keberadaan para penyapu jalan sangat meresahkan, hal itu dikarenakan para pemudik dikejar oleh waktu untuk sampai ke tempat tujuannya.
"Kan biasanya ngebut. Mereka nyapu uang di jalan raya, kalo ketabrak gimana?" serunya