Modus Sewa Tikar Rp100 Ribu di Subang, Pemalak Wisatawan Minta Maaf

Pemalak wisatawan di Subang minta maaf.
Sumber :

Jabar - Seorang pemalak dengan modus sewa tikar Rp100 ribu di Subang akhirnya minta maaf.

Peristiwa tersebut terjadi saat rombongan wisatawan asal Karawang beristirahat di kebun teh Desa Curugrendeng, Kecamatan Jalan Cagak Kabupaten Subang pada Jumat ( 12/4).

Ketika rombongan yang baru pulang dari tempat wisata pemandian air panas Sariater, itu menuju area kebun teh untuk beristirahat.

Terdapat tikar yang tak ditempati di samping pedagang jajanan, wisatawan yang mengira tikar tersebut tak disewakan lalu menempatinya.

Tak lama, rombongan itu didatangi seorang pria yang meminta jasa sewa sebesar Rp100 ribu untuk 3 tikar dengan hitungan per jam.

"Tidak ada pemberitahuan sewa tikar di situ. Tapi bapak-bapaknya ngotot. Akhirnya kami memberikan Rp80 ribu setelah nego," tulis akun @omar_faaz_nafid_adam12 kepada akun @infosubang.co

Kepala Satpoldam Subang Indri Tandia mengatakan keluhan tersebut langsung direspon. Di mana ia mengerahkan anggotanya untuk mencari tukang sewa tikar tersebut.

"Bapak itu mengaku jika tikar harus di sewa, dan wisatawan itu tidak tau," kata Indri.

Atas kejadian tersebut, Indri mengimbau pedagang jangan mematok harga seenaknya, dan harus bisa menjaga tempat wisata dengan memberi harga yang wajar.

"Kita harus menjaga wisata kita dengan melayani para wisatawan sehingga kehidupan wisata kita tidak terganggu. Semakin baik pelayanan kita, semakin orang akan senang untuk datang" tutupnya

Jabar - Seorang pemalak dengan modus sewa tikar Rp100 ribu di Subang akhirnya minta maaf.

Peristiwa tersebut terjadi saat rombongan wisatawan asal Karawang beristirahat di kebun teh Desa Curugrendeng, Kecamatan Jalan Cagak Kabupaten Subang pada Jumat ( 12/4).

Ketika rombongan yang baru pulang dari tempat wisata pemandian air panas Sariater, itu menuju area kebun teh untuk beristirahat.

Terdapat tikar yang tak ditempati di samping pedagang jajanan, wisatawan yang mengira tikar tersebut tak disewakan lalu menempatinya.

Tak lama, rombongan itu didatangi seorang pria yang meminta jasa sewa sebesar Rp100 ribu untuk 3 tikar dengan hitungan per jam.

"Tidak ada pemberitahuan sewa tikar di situ. Tapi bapak-bapaknya ngotot. Akhirnya kami memberikan Rp80 ribu setelah nego," tulis akun @omar_faaz_nafid_adam12 kepada akun @infosubang.co

Kepala Satpoldam Subang Indri Tandia mengatakan keluhan tersebut langsung direspon. Di mana ia mengerahkan anggotanya untuk mencari tukang sewa tikar tersebut.

"Bapak itu mengaku jika tikar harus di sewa, dan wisatawan itu tidak tau," kata Indri.

Atas kejadian tersebut, Indri mengimbau pedagang jangan mematok harga seenaknya, dan harus bisa menjaga tempat wisata dengan memberi harga yang wajar.

"Kita harus menjaga wisata kita dengan melayani para wisatawan sehingga kehidupan wisata kita tidak terganggu. Semakin baik pelayanan kita, semakin orang akan senang untuk datang" tutupnya