Bawa Hasil Kebun ke Lembur Pakuan, Ratusan Warga Kota Bekasi Desak KDM Nyalon Gubernur Jabar
- Istimewa
VIVA Jabar – Ratusan warga Kota Bekasi menggeruduk kediaman Kang Dedi Mulyadi (KDM) di Lembur Pakuan Subang. Mereka mendesak agar ia maju sebagai Cagub Jabar 2024.
Tidak dengan tangan kosong, rombongan yang berasal dari Kampung Adat Kranggan di Kelurahan Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi itu membawa oleh-oleh berupa makanan dan hasil bumi.
Meski bertetangga dengan Jakarta namun warga Kranggan masih berpegang pada adat budaya Sunda. Dalam keseharian mereka pun masih menggunakan bahasa Sunda dan iket.
“Profesi warga kita beragam dari mulai karyawan, ojek, buruh pabrik sampai petani juga masih ada,” kata seorang tokoh Abah Gede.
Di momen kali ini mereka datang dengan membawa hasil kebun seperti pisang emas dan pisang raja. Tak hanya itu, mereka juga membawa tetenong berisi gabus pucung, asin, ulen, dodol, teh, kopi hingga rokok.
“Ini tradisi kami bawa tetenong, biasanya dihantarkan saat lebaran kepada orang tua atau tokoh yang kita hormati,” katanya.
Mereka memastikan datang secara suka rela bahkan patungan untuk menyewa bus menuju Subang. Ibu-ibu pun gotong royong menyiapkan aneka hasil kebun dan makanan yang dibawa menuju rumah KDM.
Selain untuk bersilaturahmi, warga juga mendorong KDM untuk maju sebagai Cagub pada perhelatan Pilgub Jabar 2024. Mereka berharap memiliki sosok pemimpin yang berpihak akar budaya Sunda seperti KDM.
“Pokoknya kita mau Kang Dedi harus, kudu, nyalon gubernur. Kita ini sudah panggilan dari hati memberikan dukungan bukan kali ini saja tapi dari 2018 kita dukung. Dan sekarang pokoknya harus jadi Gubernur Jabar,” ujar Abah Gede disambut teriakan dukungan ratusan warga lain.
Sementara itu KDM berterima kasih atas kedatangan dan dukungan yang diberikan oleh warga. Soal berpihak pada budaya, ia menyebut hal tersebut merupakan konsep pembangunan berbasis lingkungan.
“Sebetulnya berpihak pada budaya itu berpihak pada konsep pembangunan berbasis lingkungan. Kita hidup di alam masa terus-terusan merusak alam, itulah kebudayaan. Kalau alamnya diurus nanti akan tercipta kehidupan harmonis, manusia yang menghuninya akan tentram dan adem,” pungkas KDM.