Belanja Bansos Turun 2,9%, Kemenkeu Ungkap Strategi Baru untuk Efisiensi Anggaran
- Tangkap layar
Jabar – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi belanja bantuan sosial (bansos) hingga 30 April 2024 mencapai Rp 55,5 triliun, mengalami penurunan sebesar 2,9 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 57,1 triliun.
Penurunan ini terutama disebabkan oleh penyaluran Program Keluarga Harapan (PKH) tahap II tahun 2024 yang belum sepenuhnya terealisasi.
"Belanja bansos sampai April Rp 55,5 triliun, kalau dilihat dibanding tahun 2023 sebetulnya malah justru mengalami penurunan 2,9 persen," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN KiTA, dikutip dari VIVA pada Selasa, 28 Mei 2024.
Penurunan ini bukan tanpa alasan. Sri Mulyani menjelaskan, pemanfaatan bansos di antaranya mencakup alokasi untuk Kementerian Sosial (Kemensos) sebesar Rp 27,7 triliun.
Anggaran ini digunakan untuk penyaluran PKH kepada 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan Kartu Sembako bagi 18,7 juta KPM.
"Kemenkes ini Rp 15,4 triliun cukup besar untuk mengcover PBI JKN bagi 96,7 juta peserta tidak mampu," jelasnya.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) juga mendapatkan alokasi sebesar Rp 10,7 triliun.