Kasus Pembunuhan Vina Cirebon Trending, Ada Berkah Bagi ‘Pegi Setiawan’ Lainnya

Dedi Mulyadi Dampingi Pegi Setiawan asal Cianjur
Sumber :
  • Istimewa

VIVAJabar –  Kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon yang mencuat jadi sorotan publik membawa hikmah tersendiri bagi sejumlah orang. Tak terkecuali bagi Pegi Setiawan seorang pemuda asal Kabupaten Cianjur viral karena memiliki nama sama dengan orang yang ditetapkan sebagai tersangka.

Politisi Gerindra, Kang Dedi Mulyadi berkunjung ke rumah Pegi di Cianjur. Ia putra pertama dari pasangan Cecep dan Elis yang lahir dan besar di Cianjur. Bahkan belum pernah ke Cirebon tempat di mana kedua korban tewas.

Agar semua clear, KDM meminta Pegi menunjukkan semua dokumen yang dipunya mulai dari akta kelahiran hingga ijazah sekolah. Saat dilihat pada akta tertulis Pegi seorang perempuan bukan laki-laki. Hal tersebut diklaim terjadi karena salah teknis.

Sementara untuk ijazah semuanya sama. Hanya saja untuk ijazah SMK, Pegi belum memilikinya lantaran masih memiliki tunggakan di sekolah yang harus dilunasi. “Dulu lulus tahun 2016 dari SMK Al Hasyimiyah jurusan TKJ (Teknik Komputer Jaringan),” kata Pegi, Minggu 16 Juni 2024.

Sementara soal geng motor, Pegi mengaku baru bergabung ke Moonraker tahun 2017 karena saat itu yang berstatus pelajar dilarang untuk ikut. Ia tertarik masuk karena menganggap banyak kegiatan positif di Moonraker.

Dedi Mulyadi Dampingi Pegi Setiawan asal Cianjur

Photo :
  • Istimewa

“Motor gak punya, karena banyak yang gak punya motor masuk jadi Ikut bonceng sama teman. Kalau di sini moonraker banyak kegiatan positif, kalau puasa sering berbagi takjil. Gak pernah ada konflik. Gak pernah ke luar kota paling sekitaran Cianjur saja,” katanya.

Belakangan ia kaget karena namanya terseret dalam kasus Vina. Banyak yang menuduh ialah sebagai pelaku sebenarnya yang menyebabkan kedua korban tewas. Padahal selama ini Pegi mengaku belum pernah ke Cirebon.

“Saya mah biar saja karena tidak merasa, biarkan ada yang mengancam juga, kalau benar Pegi pelaku pasti kabur dan takut. Pegi berharap jangan bully terus bilang pembunuh, kasihan orang tua, semoga cepat selesai, cepat terungkap, jangan ada korban cocoklogi lagi,” ucapnya.

Sementara itu Kang Dedi langsung mendatangi SMK Al Hasyimiyah untuk memastikan apakah ijazah Pegi benar belum diambil. Pihak sekolah membenarkan hal tersebut karena sejak kelulusan Pegi belum cap tiga jari.

Kemungkinan Pegi enggan melakukan hal tersebut karena masih memiliki tunggakan sebesar Rp 3,8 juta yang belum dilunasi. “Ini saya bayar. Jadi setiap peristiwa selalu ada hikmahnya, kalau tidak ada peristiwa Vina dan Eky di Cirebon tidak akan ada yang melunasi,” ujar Dedi Mulyadi.

Kang Dedi berharap dengan adanya ijazah Pegi Setiawan bisa mencari pekerjaan yang layak tidak sekadar mengandalkan uang dari menjadi tukang ojek menggunakan motor milik adiknya. (****)