Penuhi Kuota, 20 Penyandang Disabilitas Ikuti Pelatihan Kompetensi
Jabar – Sebanyak 20 penyandang Disabilitas mengikuti pelatihan skill dan kompetensi di Balai Latihan Kerja (BLK) Subang.
Memasuki angkatan kedua tahun 2024 ini, 20 penyandang Disabilitas tersebut mengikuti pelatihan jurusan elektronik, garment, pengelolaan bahan makanan, hingga otomotif.
"Betul ada 20 penyandang Disabilitas yang kita ikut sertakan di pelatihan kompetensi dan skill tahun 2024 ini," ujar Kepala UPTD BLK Subang, Ucu Kuswandi kepada Viva Jabar, Selasa (19/6).
Para peserta penyandang Disabilitas yang mengikuti pelatihan berbasis kompetensi tersebut, 70 persennya diambil dari siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Subang, dan 30 persennya dari masyarakat yang mendaftarkan diri secara langsung.
Ucu menjelaskan, program pelatihan untuk penyandang Disabilitas diharapkan bisa memberikan tambahan untuk kuota perusahaan. Di mana sesuai aturannya harus ada 1-2 persen perwakilan dari penyandang Disabilitas.
"Ada beberapa yang kita ploting ke perusahaan, dan ada yang kita arahkan ke wirausahaan," ulas dia.
Terpisah, Wakil Ketua Umum APINDO Sanny Iskandar, mengatakan, pihaknya mendorong budaya kesetaraan dan insklusfitas agar penyandang Disabilitas direkrut oleh perusahaan.
"Harus dilakukan pelatihan dan melibatkan banyak pihak untuk penyandang Disabilitas ini," ujar Sanny.
Ia berharap, pemerintah kabupaten di semua daerah agar lebih mensupport kegiatan para penyandang Disabilitas
Jabar – Sebanyak 20 penyandang Disabilitas mengikuti pelatihan skill dan kompetensi di Balai Latihan Kerja (BLK) Subang.
Memasuki angkatan kedua tahun 2024 ini, 20 penyandang Disabilitas tersebut mengikuti pelatihan jurusan elektronik, garment, pengelolaan bahan makanan, hingga otomotif.
"Betul ada 20 penyandang Disabilitas yang kita ikut sertakan di pelatihan kompetensi dan skill tahun 2024 ini," ujar Kepala UPTD BLK Subang, Ucu Kuswandi kepada Viva Jabar, Selasa (19/6).
Para peserta penyandang Disabilitas yang mengikuti pelatihan berbasis kompetensi tersebut, 70 persennya diambil dari siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Subang, dan 30 persennya dari masyarakat yang mendaftarkan diri secara langsung.
Ucu menjelaskan, program pelatihan untuk penyandang Disabilitas diharapkan bisa memberikan tambahan untuk kuota perusahaan. Di mana sesuai aturannya harus ada 1-2 persen perwakilan dari penyandang Disabilitas.
"Ada beberapa yang kita ploting ke perusahaan, dan ada yang kita arahkan ke wirausahaan," ulas dia.
Terpisah, Wakil Ketua Umum APINDO Sanny Iskandar, mengatakan, pihaknya mendorong budaya kesetaraan dan insklusfitas agar penyandang Disabilitas direkrut oleh perusahaan.
"Harus dilakukan pelatihan dan melibatkan banyak pihak untuk penyandang Disabilitas ini," ujar Sanny.
Ia berharap, pemerintah kabupaten di semua daerah agar lebih mensupport kegiatan para penyandang Disabilitas