5 Personel Bandara Kualanmu Dinonaktifkan Imbas Wanita Tewas di Bawah Lift

Lokasi penemuan mayat wanita di Bandara Kualanamu
Sumber :
  • B.S. Putra (Medan)

VIVA Jabar – PT Angkasa Pura II, selaku induk usaha PT Angkasa Pura Aviasi, menonaktifkan 5 personel Bandara Kualanamu Internasional Airport, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Hal itu imbas dari tewasnya pengunjung bernama Asiah Sinta Dewi Hasibuan di bawah lift.

President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengungkapkan, peristiwa tersebut menimbulkan kedukaan mendalam bagi keluarga korban Asiah. 

"Atas nama grup perusahaan Angkasa Pura II, kami memohon maaf kepada keluarga korban dan masyarakat luas atas kejadian ini. Kami berupaya agar Bandara Kualanamu dapat menjadi lebih baik lagi," kata Awaluddin. 

Awaluddin meminta agar PT Angkasa Pura Aviasi melakukan langkah-langkah serius dalam penyempurnaan aspek pelayanan dan operasional Bandara Kualanamu

Sementara itu, Direktur Utama PT Angkasa Pura Aviasi Achmad Rifai mengatakan, 5 personel Bandara Kualanamu dinonaktifkan. 

"PT Angkasa Pura Aviasi memohon maaf kepada masyarakat luas atas peristiwa ini. Sebagai bentuk perbaikan, kami melakukan langkah-langkah di antaranya 5 personel dinonaktifkan yakni 2 pejabat senior manager yang membidangi fungsi operasi dan teknik, serta 3 personel operation security yang membidangi cctv operator. Sambil menunggu hasil pemeriksaan kepolisian lebih lanjut," kata Rifai. 

Rifai menambahkan, penonaktifkan personel ini menjadi salah satu upaya PT Angkasa Pura Aviasi sebagai bagian dari evaluasi personel. "Dan penyempurnaan prosedur guna memenuhi aspek keselamatan, keamanan dan pelayanan di Bandara Kualanamu," ujarnya.

Berdasarkan kronologi kejadian, pada Senin malam, 24 April 2023, sekitar pukul 19.30 WIB. Asiah mengantar keponakan bersama ibu keponakan itu ke Bandara Kualanamu. Keponakan korban akan terbang ke Malaysia.

Usai menemani keponakannya, check in di lantai dua Bandara Kualanamu, ia bersama kakak kandungnya turun menuju mobil mereka di tempat parkir. Tidak lama berselang, keponakan korban, menelepon Asiah untuk naik kembali ke lantai dua karena ada mau disampaikan secara langsung.

Di dalam lift, korban sempat menelpon ke keponakan itu mengatakan dirinya terjebak dalam lift itu. Kakak korban saat itu berada di Bandara Kualanamu, langsung mendatangi sekuriti bandara untuk meminta pertolongan mencarikan Asiah. Karena ditelepon ke handphone korban sudah tidak diangkat.

Pihak keluarga meminta kepada pengelola Bandara Kualanamu untuk membuka rekaman CCTV lift. Karena harus ada prosedur dan persyaratan yang harus dilengkapi sehingga tidak diberikan izin.

Pihak keluarga juga sempat diperlihatkan rekaman kamera pemantau namun dari sisi lain. Hanya saat korban memasuki lift. Hal ini juga yang membuat pihak keluarga kecewa.

Hingga Selasa dini hari, 25 April 2023. Keluarga terus mencari keberadaan korban tanpa ditemani pihak bandara. Jasad Asiah akhirnya ditemukan setelah tiga hari pascakejadian, pada Kamis sore, 27 April 2023.

Lokasi jasad di dasar lift. Evakuasi berjalan selama 5 jam. Kemudian, jasad korban dievakuasi pihak kepolisian ke RS Bhayangkara, Kota Medan.